KAI Akan Libatkan KNKT Investigasi Tabrakan Kereta Bandung Raya dan KA Turangga

Agus menyampaikan, imbas tabrakan kereta ini jalur rel antara Haurpugur-Cicalengka untuk sementara tidak dapat dilalui. Sementara itu, proses evakuasi terhadap penumpang di dua KA tengah dilakukan.

oleh Nila Chrisna YulikaWinda Nelfira diperbarui 05 Jan 2024, 09:10 WIB
Tabrakan dua kereta antara Kereta Api Turangga tujuan Bandung dengan kereta Commuterline Bandung Raya terjadi di petak Haurpugur-Cicalengka, Jumat pagi (5/1/2024). (Liputan6.com/ Dok Ist)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan melakukan investigasi usai tabrakan Kereta Api (KA) Turangga relasi Surabaya Gubeng - Bandung dan Commuter Line Bandung Raya di km 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur - Stasiun Cicalengka pada Jumat, (5/1/2024).

EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan, pihaknya akan melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam proses investigasi mendatang.

"KAI akan melakukan investigasi bersama KNKT untuk mengetahui penyebab kecelakaan. Informasi lebih lanjut terkait kejadian ini akan kami sampaikan pada kesempatan selanjutnya," kata Agus dalam keterangan tertulis, diterima Jumat (5/1/2024).

Agus menyampaikan, imbas kejadian ini jalur rel antara Haurpugur-Cicalengka untuk sementara tidak dapat dilalui. Sementara itu, proses evakuasi terhadap penumpang di dua KA tengah dilakukan.

"KAI saat ini sedang berusaha melakukan upaya evakuasi kepada para penumpang di 2 KA yang menggalami musibah tersebut," kata dia.

2 dari 2 halaman

Masih Dievakuasi

Tak hanya itu, menurut Agus KAI juga akan melakukan upaya evakuasi dua rangkaian kereta api serta melakukan perbaikan jalur rel yang mengalami kerusakan.

Dia menyebut, perjalanan kereta api yang akan melintas di wilayah Haurpugur-Cicalengka untuk sementara akan dialihkan. KAI juga bakal melakukan rekayasa pola evaluasi di jalur Haurpugur-Cicalengka.

"KAI akan melakukan upaya rekayasa pola operasi berupa jalan memutar dan pengalihan menggunakan angkutan lain," ucapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya