Pada Sabtu 2 Maret 2013, sebagian wilayah Lahad Datu, Sabah menjadi zona merah alias medan tempur antara militer Malaysia dengan sekitar 200 orang pejuang tempur "berani mati" Kesultanan Sulu Filipina yang dipimpin Raja Muda Agbimuddin Kiram.
Namun tak lama jumlah gerilyawan Sulu berkurang. Satu per satu loyalis Sulu Jamalul Kiram III tewas dan ditangkap. Beberapa di antaranya diadili atas tuduhan ancaman terorisme dan melawan Raja Malaysia atas penyusupan ke wilayah Sabah.
Malaysia mendeklarasikan keberhasilannya memukul pergi pasukan Sulu dari Sabah. Beberapa komandan Sulu disebut-sebut telah tewas. Sementara, Raja Muda Agbimuddin Kiram dilaporkan melarikan diri dari wilayah sengketa yang terletak di Kalimantan Utara itu.
Meski demikian, Kesultanan Sulu tak menyerah untuk memperjuangkan wilayah Sabah. Ia kembali mengirim pasukan ke Sabah. Sekitar 100 orang kembali diutus ke Sabah untuk merebut wilayah tersebut dari Malaysia.
"Raja Muda Agbimuddin menghubungi saya. Ia melaporkan telah mengirim 100 orang ke Sabah untuk bergabung ke pasukan Sulu yang masih tersisa," ungkap juru bicara Sultan Sulu, Abraham Idjirani, seperti dilansir Philippine Star, Senin (1/4/2013).
Menurut dia, pasukan terbaru yang dikirim berhasil menyelinap melewati blokade laut pasukan angkatan laut Malaysia dan Filipina untuk pergi ke Sabah. Namun tidak dijelaskan darimana orang-orang tersebut datang. Sumber menyebut mereka berangkat dari Pulau Tausug dan beberapa pulau kecil di Kepulauan Mindanao.
Abraham menambahkan, beberapa kerabat Sultan Sulu yang berada di Sabah tengah bersembunyi dalam ketakukan patroli militer Malaysia. "Mereka tengah ketakutan dan terus bersembunyi," ujar dia.
Sebelumnya, militer Malaysia menangkap kerabat Sultan Sulu, yakni keponakan Amirbahar Hushin Kiram (50) beserta istri, Gina Taves Kiram (47). Pasangan suami istri itu ditangkap di daerah rawa di Kampung Sri Melor Bugaya, Semporna. Kini keduanya ditahan Malaysia.
Malaysia juga telah mengadili 8 anggota pasukan loyalis Sulu. Terhitung 107 orang telah ditangkap saat operasi pembersihan di bawah pimpinan pasukan gabungan, satuan khusus Somsa dan pasukan pertahanan Immigration and National Registration.
Mayoritas pasukan Sulu ditangkap pihak Malaysia dalam serangan udara dan artileri pada 4 Maret. Mereka satu per satu diciduk di Kampung Tanduo dan di beberapa desa sekitarnya seperti di daerah Tanjung Labian, Lahad Datu, Semporna, Kunak, dan Sandakan. (Riz)
Sultan Sulu Kirim 100 Pejuang Berani Mati Lawan Malaysia di Sabah
Sabah bakal kembali menjadi zona merah alias medan tempur antara militer Malaysia dan pasukan Sulu.
diperbarui 01 Apr 2013, 10:45 WIBAdvertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kalah Pilpres 2024, Anies Ingin Ide Perubahan Tetap Bisa Dilaksanakan
Menteri Perdagangan Musnahkan Produk Baja Tulangan Beton, Segini Nilainya
Aktor Rio Reifan Kembali Ditangkap Terkait Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba
Singapore Airlines Didenda Rp42 Jutaan karena Penumpang Komplen Kursi Tak Bisa Direbahkan Selama Penerbangan 14 Jam
Saksikan Kisah Nyata Spesial di Indosiar, Minggu 28 April 2024 Via Live Streaming Pukul 14.00 WIB
Prabowo-Gibran Hadiri Halalbihalal di Kantor PBNU, Disambut Gus Yahya
Autisme pada Anak Tak Selalu Terkait Faktor Genetik, Apa Saja?
BNPB Umumkan Update Parameter Gempa Garut, dari 6.5 Magnitudo jadi 6.2 Magnitudo
35 Kata-Kata Bijak Naruto Uzumaki yang Keren dan Menginspirasi
Hati-hati, Ada Bahaya Tersembunyi Bila Sering Kucek Mata Terlalu Lama
SPEKIX 2024, Special Kids Expo Seputar Anak Berkebutuhan Khusus Digelar 11-12 Mei
Pencipta Bored Ape NFT Umumkan Restrukturisasi, Bakal Ada PHK Lagi?