Awas, Minum Teh Setelah Makan Rentan Anemia?

Kebiasaan minum teh ternyata tak menguntungkan tubuh. Meski enak, teh menghambat penyerapan zat-zat penting dalam tubuh termasuk zat besi.

oleh Liputan6 diperbarui 27 Mar 2013, 17:50 WIB
Kebiasaan minum teh ternyata tidak menguntungkan bagi tubuh. Meski enak, teh menghambat penyerapan zat-zat penting makanan dalam tubuh termasuk zat besi. Bila keseringan, akibatnya Anda bisa mengalami anemia.

Scientific Manager PT Merc Tbk dr. Aninda Perdana, B Med menyarankan agar lebih baik mengonsumsi air putih daripada minum teh setelah makan.

"Seseorang yang mengalami anemia mesti mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, hindari minum teh karena absorpsi atau penyerapan zat besi akan terhambat ditambah lagi masyarakat kurang makan buah," jelas Aninda yang ditemui dalam acara Workshop bertemakan Anemia, Kenali Risiko dan Solusinya di kawasan Kebayoran, Jakarta, Rabu (27/3/2013).

Memang mengubah kebiasaan minum teh setelah makan tidak mudah. Namun, Anda harus melakukannya daripada kekurangan zat besi. 

Sekelompok peneliti dari Cornell University dan the USDA’s Agricultural Research Service (ARS), Ithaca, New York, Amerika Serikat menyebutkan bahwa kandungan tannin dan polifenol dalam teh (dan kopi) yang menghambat penyerapan zat besi dalam saluran cerna. 

Anemia merupakan kondisi saat seseorang tampak lemah, letih, lesu, lunglai dengan kondisi hemoglobin (sel darah merah) rendah yakni pada anak di bawah 11 gram per desiliter, wanita 12 g/dl, dan pria 13 g/dl. (Fit/Abd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya