Terungkapnya Ukiran Kuno di Amazon Karena Kekeringan

Kekeringan ekstrem di beberapa bagian Amazon telah menyebabkan penurunan drastis pada permukaan air di sungai, sehingga menyingkap lusinan formasi batuan yang biasanya terendam dengan ukiran bentuk manusia yang mungkin sudah ada sejak 2.000 tahun yang lalu. Terakhir kali ukiran yang bisa dilihat adalah saat kekeringan besar tahun 2010.

oleh Arny Christika Putri diperbarui 25 Okt 2023, 19:05 WIB
Kekeringan di Amazon Brasil Mengungkap Ukiran Kuno
Kekeringan ekstrem di beberapa bagian Amazon telah menyebabkan penurunan drastis pada permukaan air di sungai, sehingga menyingkap lusinan formasi batuan yang biasanya terendam dengan ukiran bentuk manusia yang mungkin sudah ada sejak 2.000 tahun yang lalu. Terakhir kali ukiran yang bisa dilihat adalah saat kekeringan besar tahun 2010.
Pahatan batu kuno yang muncul kembali di kawasan Situs Arkeologi Lajes akibat kekeringan parah yang melanda sungai-sungai di kawasan itu digambarkan di tepi Sungai Negro di Manaus, Negara Bagian Amazonas, Brasil utara, pada 21 Oktober 2023. (Michael Dantas / AFP)
Kekeringan ekstrem di beberapa bagian Amazon telah menyebabkan penurunan drastis pada permukaan air di sungai, sehingga menyingkap lusinan formasi batuan yang biasanya terendam dengan ukiran bentuk manusia yang mungkin sudah ada sejak 2.000 tahun yang lalu. (Michael Dantas / AFP)
Ukiran-ukiran batu tersebut biasanya tidak terlihat karena tertutup oleh air Sungai Negro, yang debitnya mencapai titik terendah dalam 121 tahun terakhir pada minggu lalu. (Michael Dantas / AFP)
Munculnya ukiran di tepi sungai telah menggembirakan para ilmuwan dan masyarakat umum, tetapi juga menimbulkan pertanyaan yang meresahkan. (Michael Dantas / AFP)
Ukiran-ukiran tersebut merupakan situs arkeologi yang "sangat penting", kata Jaime Oliveira dari Institut Warisan Sejarah Brasil (Iphan). (Michael Dantas / AFP)
Ukiran-ukiran tersebut berada di sebuah situs yang dikenal sebagai Praia das Lajes dan pertama kali terlihat pada tahun 2010, selama periode kekeringan yang tidak separah saat ini. (Michael Dantas / AFP)
Sebagian besar pahatan adalah wajah manusia, beberapa di antaranya berbentuk persegi panjang dan yang lainnya berbentuk oval, dengan senyuman atau ekspresi muram. (Michael Dantas / AFP)
Ukiran-ukiran batu itu muncul dengan latar belakang hutan lebat, dengan air Sungai Negro yang berwarna kecoklatan mengalir di dekatnya. (Michael Dantas / AFP)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya