Topeng Kacrit Bergelut di Pinggiran Jakarta

Kelompok kesenian Topeng Betawi masih dapat ditemukan Kampung Jati, Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Kesenian mereka tergerus zaman dan hanya mentas di pinggiran Jakarta.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Mei 2003, 08:40 WIB
Liputan6.com, Bekasi: Kampung Jati, Tambun, Bekasi, Jawa Barat, masih menyisakan seni tradisional yang sudah mulai tergerus zaman: Topeng Betawi. Kesenian yang sempat jaya pada masanya itu, kini hanya dapat ditemukan di pinggiran Jakarta. Untung saja, dunia Topeng Betawi masih mempunyai Keluarga Kacrit. Sebab, dari keluarga inilah Topeng Betawi yang dikenal Topeng Kacrit masih bisa ditonton. Kacrit, sesepuh kesenian Betawi di Bekasi, sudah meninggal sejak lama. Kini kesenian rakyat itu diwariskan kepada lima anaknya. Supri Kacrit, anak kedua, menjadi pimpinan kesenian itu. Untuk mempertahankan Topeng Kacrit, Supri melibatkan personelnya mulai dari penari, sinden hingga nayaga atau pemain musik dari keluarga besar Kacrit.

Belum lama berselang, SCTV menyaksikan pementasan Topeng Kacrit di Cibitung, Bekasi. Pementasan itu adalah yang pertama untuk bulan ini. Sebelum pentas, acara ritual dalam bentuk sesaji dan dupa dengan semerbak kemenyan menjadi sebuah keharusan. Sesaji itu ditempatkan di dekat gong. Pada saat prosesi sesaji berlangsung biasanya pesinden atau ronggeng sibuk berdandan sedangkan para nayaga berusaha untuk beristirahat sehingga stamina bisa bertahan hingga pukul 04.00 WIB, saat pementasan berakhir.

Menurut Supri, sejak berbagai jenis hiburan merambah hingga ke pelosok kampung, tawaran untuk manggung terus berkurang. Namun untuk tetap bertahan, Supri mempunyai kiat sendiri. Bila dulu Topeng Kacrit selalu getol membawa lakon yang berbau sejarah kini ceritanya disesuaikan dengan perkembangan masyarakat. Komedi situasi yang membahas hal-ahal aktual dan kemasyarakatan menjadi pertunjukan utama. Namun, Supri tak tahu hingga kapan kiat yang digunakannya dapat membuat kelompoknya terus bertahan.(YYT/Syaiful Halim dan Satya Pandia)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya