Liputan6.com, Jakarta - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Nasional PPP, Sandiaga Uno, menegaskan bahwa siapapun calon wakil presiden yang akan mendampingi Ganjar Pranowo di Pemilu 2024, PPP tetap berkomitmen memperjuangkan Ganjar sebagai presiden.
"Kami tetap akan istiqomah memperjuangkan Ganjar Pranowo menjadi presiden RI," ujar Sandiaga usai ditemui usai rapat konsolidasi PPP Dapil Jateng III di Rembang, Jumat, 15 September 2023.
Advertisement
PPP sendiri, ungkap Sandi, dalam beberapa pekan kedepan sedang menyiapkan untuk penentuan cawapres, pasangan yang diharapkan menuju Indonesia maju makmur dan negeri yang baik dengan Rabb Yang Maha Pengampun.
Terkait dengan peluang Ganjar Pranowo berpasangan dengan Ridwan Kamil eks Gubernur Jawa Barat, menurut Sandiaga, putra putri terbaik bangsa harus memberikan ruang untuk berkolaborasi.
Meskipun demikian, PPP tetap menawarkan konsep ekonomi hijau yang diharapkan bisa diterima oleh koalisi PDI Perjuangan dan PPP.
"Sejatinya PPP bersaudara. Tetapi kalau peluang menjadi cawapres mendampingi Ganjar Pranowo semuanya wewenang dan prerogatifnya ketua umum PPP," kata Sandiaga Uno dilansir Antara.
Upaya PPP Memenangkan Ganjar sebagai Capres
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP PPP Arwani Thomafi menambahkan bahwa PPP akan mengikuti tahapan yang sedang berjalan, termasuk upaya memenangkan Ganjar sebagai capres.
Salah satu tahapan yang cukup strategis, yakni untuk memutuskan cawapres yang akan mendampingi Ganjar.
PPP akan mengikuti dan melaksanakan seluruh tahapan itu, termasuk bagaimana nanti ketua umum PPP mengikuti pembahasan cawapres dengan ketua umum PDIP bersama ketua parpol pengusung Ganjar Pranowo.
"Kami yakin proses itu akan berjalan dengan baik dan akan mensolidkan kekuatan kerja sama politik kami dengan PDIP," ujarnya.
Baca Juga
Tanggapan Menparekraf Soal Pengerukan Tebing untuk Bangun Vila dan Penebangan Pohon Berusia 100 Tahun untuk Beach Club di Bali
Sandiaga Uno: Sikap Saya Pribadi, Bergabung dengan Pak Prabowo
Sandiaga Uno Sebut Pelarangan Study Tour Ironis dan Menghambat Capaian Target 1,5 Miliar Pergerakan Wisatawan Nusantara
Advertisement
