Ada Luka Batin yang Belum Usai? Caca Tengker Sarankan Sadari dan Rawat Meski Tak Selalu Nyaman

Memiliki luka batin yang tidak diselesaikan berisiko tanpa sadar menyakiti orang lain. Untuk itu, psikolog klinis Caca Tengker menyebut jikalau luka batin mesti disadari dan dirawat.

oleh Diviya Agatha diperbarui 14 Jul 2023, 20:00 WIB
Psikolog klinis Caca Tengker bicara soal luka batin yang belum usai. Menurut Caca, luka batin perlu untuk disadari dan dirawat. Meskipun proses merawat luka batin tak selalu nyaman dilewati. [Instagram/cacatengker]

Liputan6.com, Jakarta - Tak semua orang bisa dengan jelas menyadari luka batin yang dimiliki, termasuk saat sudah menjadi ibu. Terkadang, luka batin mengendap dan bermanifestasi menjadi tindakan yang berisiko menyakiti orang lain, salah satunya anak.

Berkaitan dengan hal itu, psikolog klinis Alsi Mega Marsha Tengker atau yang akrab disapa Caca Tengker punya saran terkait proses penyembuhan luka batin ketika sudah menjadi ibu.

Menurut adik Nagita Slavina ini, proses penyembuhan luka batin sebaiknya diawali dengan lebih dulu punya kesadaran. Hal tersebut lantaran seringkali banyak yang memilih untuk denial (mengelak) dengan luka batin yang dimiliki.

"Proses (penyembuhan luka batin) nomor satu adalah kesadaran, karena seringkali saat kita masih punya luka, enggak ada yang support, memang rasanya berat. Tapi kadang-kadang kita sendiri suka denial," ujar Caca Tengker saat konferensi pers bersama Betadine ditulis Jumat, (14/7/2023).

"Suka 'Enggak ah, tapi aku enggak apa-apa, aku bergerak maju saja. Enggak apa-apa, aku kuat, aku hebat'. Iya, kamu kuat, kamu hebat. Tapi it's okay lho buat menjadi lemah juga," sambungnya.

Izinkan Diri Sendiri Merasa Lemah

Caca Tengker mengungkapkan bahwa penting untuk membiarkan diri sendiri merasa terluka. Dari sadar akan luka tersebutlah, seseorang dinilai bisa mulai belajar untuk mengatasinya.

"Kita ini manusia, bukan yang paling sempurna. Jadi kalau misalnya kita tidak mengizinkan diri kita untuk membuat kesalahan atau merasa terluka, kok rasanya juga kita bukan manusia, sudah jadi robot," kata Caca Tengker.

2 dari 4 halaman

Kemauan untuk Mengobati Luka Dimulai dari Sadar

Psikolog klinis Caca Tengker (kiri) menjelaskan soal tips menangani luka, termasuk luka batin saat acara The Unstoppable Family with Betadine di kawasan Jakarta Selatan, Selasa, 11 Juli 2023. (Liputan6.com/Diviya Agatha)

Lebih lanjut Caca Tengker mengungkapkan bahwa saat sudah sadar jikalau punya luka batin, maka biasanya akan muncul pula kemauan untuk merawat luka.

"Ketika kita menyadari ada luka batin, di situ baru kita ada kemauan untuk merawat luka tersebut. Dibilang luka tersebut pasti hilang, enggak. Tapi kalau luka itu enggak dirawat, dia bisa borok, bisa makin dalam. (Menjalar) kemana-mana karena lukanya enggak dirawat," ujar Caca Tengker.

Caca Tengker menambahkan, penting pula untuk mengingat bahwasanya proses merawat luka bukanlah hal yang nyaman. Seraya merawat luka fisik, rasa perih biasanya wajar untuk muncul.  

"Merawat luka itu tapi juga enggak nyaman lho, ada perihnya dikit. Kayak kalau kita lagi basuh luka, itu pasti ada perihnya," kata Caca Tengker.

"Tapi seenggaknya ketika itu bersih, kita ngasih kesempatan untuk luka itu sembuh, walaupun mungkin ada bekasnya. Sama, ketika kita punya batin, kita harus berproses walaupun prosesnya menyakitkan."

3 dari 4 halaman

Bahaya Membiarkan Luka Batin Tidak Sembuh

Menurut psikolog klinis Caca Tengker, saat luka batin tidak dirawat atau disembuhkan, luka itu berisiko pula menyakiti orang lain. (Foto: Instagram @cacatengker)

Menurut Caca Tengker, saat seseorang membiarkan luka batin begitu saja tanpa dirawat atau disembuhkan, bukan tak mungkin luka yang dimiliki akan menyakiti orang lain seperti anak sendiri.

"Kita memberikan waktu untuk luka itu terawat, bukan dibiarkan begitu saja, karena ketika kita masih terus merasa terluka ketika kita sudah jadi ibu, mungkin banget lho kita melukai anak kita juga secara tidak sadar," ujar Caca Tengker.

"Kita enggak sadar kalau kita ternyata terluka waktu kecil kalau dimarahi karena orangtua kita sibuk padahal kita cuma minta perhatian, misalnya gitu. Tapi ujung-ujungnya karena kita enggak menyadari luka itu, pas kita lagi sibuk, kita juga jadi marah-marah ke anak," sambungnya.

4 dari 4 halaman

Sadari Jikalau Luka Harus Tetap Dirawat

Caca Tengker jelaskan soal luka batin yang tetap harus dirawat. (Sumber: Instagram/cacatengker)

Sehingga, Caca Tengker mengungkapkan bahwa jika hendak mengobati luka secara spesifik, ia menganjurkan untuk konsultasi dengan profesional. Namun, secara umum, hal-hal di ataslah yang dianjurkan.

"Jadi kalau mau ngomong soal luka, spesifiknya, untuk mengolah itu baiknya ke profesional. Tapi ya secara umumnya, luka harus tetap dirawat," pungkas Caca Tengker.

Gangguan Mental yang Paling Banyak Diderita Remaja Indonesia pada 2022 (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya