Gubernur Sulbar Dorong Pejabat Jadi Keluarga Asuh Atasi Stunting

Sulawesi Barat (Sulbar) berada di posisi kedua provinsi dengan stunting tertinggi di Indonesia setelah Nusa Tenggara Timur dengan angka prevelensi mencapai 33,8 persen di 2022

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 21 Mar 2023, 19:15 WIB
Pj Gubernur Sulbar, Akmal Malik (Foto: Liputan6.com/Abdul Rajab Umar)

Liputan6.com, Mamuju - Sulawesi Barat (Sulbar) berada di posisi kedua provinsi dengan stunting tertinggi di Indonesia setelah Nusa Tenggara Timur dengan angka prevelensi mencapai 33,8 persen di 2022. Pemprov Sulawesi Barat menaruh perhatian serius pada penanganan stunting di 2023.

Pj Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Akmal Malik mendorong penanganan stunting di provinsi ini berbasis data desa presisi (DDP). Sesuai arahan Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat rapat koordinasi di Sulbar beberapa waktu lalu.

"Diperlukan kolaborasi seluruh pihak dan data yang tepat sasaran untuk penanganan stunting," kata Akmal di Mamuju, Selasa (28/02/23).

Akmal menjelaskan memakai data presisi, pemerintah akan fokus di lokasi yang dampak kemiskinan ekstrem dan ibu- ibu hamil. Pemerintah juga dapat melakukan identifikasi secara tepat.

"Kita fokus di desa-desa yang real soal stunting dan kemiskinan ekstrem," jelas Akmal.

Sebagai aksi nyata penanganan stunting, lanjut Akmal, pihaknya akan menerapkan program “Keluarga Asuh” yang mana setiap pejabat OPD lingkup Pemprov Sulbar mendampingi keluarga berisiko stunting. Dia ingin mengajak para Eselon II dan eselon III karena ini tanggung jawab kita secara personal.

"Isu stunting adalah isu bersama. Saya pribadi akan memulai keluarga asuh untuk 10 orang keluarga berisiko stunting," tutup Akmal.

2 dari 2 halaman

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya