Dian Swastatika Cetak Laba Melonjak 359,73 Persen pada 2022

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) membukukan pertumbuhan pendapatan 175,12 persen pada 2022. Laba naik 359,73 persen.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 16 Mar 2023, 10:30 WIB
Dian Swastatika Sentosa Umumkan Laporan Laba dan Pendapatan 2022. Foto: Freepik/mindandi

Liputan6.com, Jakarta - PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode 12 bukan yang berakhir pada 31 Desember 2022. Pada periode tersebut, perseroan berhasil membukukan kinerja positif, baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Merujuk laporan keuangan perseroan, Rabu (15/3/2023), PT Dian Swastatika Sentosa Tbk membukukan pendapatan USD 5,96 miliar atau sekitar Rp 91,44 triliun (kurs Rp 15.352,9 per USD) sepanjang 2022. Pendapatan ini naik 175,12 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD 2,16 miliar.

Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan naik menjadi USD 3,31 miliar dibanding tahun sebelumnya sebesar USD 1,26 miliar. Dengan begitu, Dian Swastatika Sentosa membukukan laba kotor sebesar USD 2,64 miliar, masih naik 193,02 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 902,12 juta.

Pada periode ini, perseroan mencatatkan beban usaha sebesar USD 860,9 juta, naik sekitar dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD 404,98 juta. Sehingga diperoleh laba usaha sebesar USD 1,78 miliar, naik 289,55 persen dari USD 479,14 juta pada 2021.

Adapun beban lain-lain bersih tercatat ikut naik menjadi USD 176,78 juta dari sebelumnya USD 117,76 juta. Setelah dikurangi beban pajak, perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar USD 1,3 miliar. Laba ini naik 391,27 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD 265,34 juta. Sedangkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar USD 595,26 juta atau sekitar Rp 9,14 triliun.

Laba ini naik 359,73 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD 120,08 juta. Sehingga laba  per saham ikut naik menjadi USD 0,77 dari sebelumnya USD 0,16. Dari sisi aset perseroan sampai dengan Desember 2022 naik lebih dari dua kali lipat menjadi USD 6,43 miliar dari USD 3,01 miliar pada akhir 2021.

Liabilitas naik menjadi USD 3,44 miliar dari sebelumnya USD 1,26 miliar. Sedangkan ekuitas naik menjadi USD 2,99 miliar dibandingkan posisi Desember 2021 sebesar USD 1,75 miliar.

2 dari 3 halaman

Dian Swastatika Sentosa Terjun di Sektor Kesehatan

Aktivitas pekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, emiten grup Sinar Mas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) terjun di dunia kesehatan. 

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (16/12/2022), Dian Swastatika Sentosa meningkatkan modal untuk dua anak usahanya, yakni PT Dalligent Solusi Indonesia dan PT Kupu Era Medika.

Adapun, PT Dalligent Solusi Indonesia memiliki modal disetor sebesar Rp 100 miliar serta modal ditempatkan dan disetor Rp 91,44 miliar. Selain itu, PT Kupu Era Medika memiliki modal dasar sebesar Rp 4 miliar dengan modal ditempatkan dan disetor Rp 1 miliar. 

Pada tanggal yang sama, Perseroan melalui entitas anak mendirikan PT KUPU Medika Prima (KMP) dan PT KUPU Medika Sejahtera (“KMS”) untuk menjalankan kegiatan usaha medis. 

“Kepemilikan saham efektif Perseroan dalam KMP dan KMS adalah lebih dari 99 persen,” tulis Manajemen Perseroan, dikutip Jumat (16/12/2022).

Sementara itu, peningkatan modal dan pendirian entitas anak tersebut tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap kondisi keuangan Perseroan.

“Peningkatan modal dan pendirian entitas anak ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap kondisi keuangan Perseroan,” tulisnya. 

Sebelumnya, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) menjajaki peluang kerja sama bisnis di bidang energi surya.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu, 16 November 2022, Dian Swastatika Sentosa melalui entitas anak, PT Daya Anugerah Sejati Utama menandatangani Nota Kesepahaman dengan Trina Solar Co. Ltd, PT Indonesia Power, dan PT Agra Surya Investindo untuk menjajaki peluang kerja sama untuk merencanakan, membangun, membiayai, dan mengoperasikan pabrik sel dan modul fotovoltaik surya.

3 dari 3 halaman

Garap Bidang Energi Surya

Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pabrik sel dan modul fotovoltaik surya  tersebut memiliki kapasitas produksi masing-masing sebesar 1 GWp per tahun dan memasarkan produk sel dan modul fotovoltaik surya di Indonesia. 

Sementara itu, penandatanganan ini dilakukan pada acara B20 yang berlangsung bersamaan dengan acara G20 di Nusa Dua, Bali dan disaksikan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia  dan  Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia,M. Arsjad Rasjid P.M. 

"Dian Swastatika Sentosa berharap kerja sama konkrit, sebagai kelanjutan dari penandatangan nota kesepahaman ini, dapat segera direalisasikan, sehingga dapat membantu menyerap tenaga kerja, meningkatkan kemandirian dan ketahanan energi, serta mendukung rencana pemerintah untuk mencapai target penurunan emisi nasional menuju netralitas karbon pada 2060,” tulis Sekretaris Perusahaan DSSA Susan Chandra, dikutip Rabu, 16 November 2022.

Trina Solar Co. Ltd merupakan salah satu perusahaan terkemuka asal Tiongkok dalam inovasi dan keandalan pemanfaatan energi surya.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya