Stasiun Manggarai Makin Padat, Kemenhub Tambah 5 Tangga Manual

Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menambah 5 tangga manual baru di Stasiun Manggarai. Harapannya, kepadatan saat transit bisa semakin terurai.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 09 Mar 2023, 20:30 WIB
Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menambah 5 tangga manual baru di Stasiun Manggarai. Harapannya, kepadatan saat transit bisa semakin terurai. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menambah 5 tangga manual baru di Stasiun Manggarai. Harapannya, kepadatan saat transit bisa semakin terurai.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan, 5 tangga tambahan di sisi selatan dan utara Stasiun Manggarai itu sudah mulai dibangun.

"Untuk menyikapi kondisi Stasiun Manggarai yang belakangan ini terbilang padat khususnya pada peak hour, kami sudah mulai lakukan konstruksi tangga tambahan dari lantai concourse ke peron lantai dasar pada peron jalur 6 dan 7, yang akan segera disusul peron jalur 8 dan 9 di Stasiun Manggarai," ungkap Risal dalam keterangannya, Kamis (9/3/2023).

Risal menyebutkan, total 5 tangga manual tambahan akan dibangun oleh DJKA Kemenhub pada sisi utara dan selatan Manggarai. Termasuk satu tangga baja gantung sebelah selatan yang saat ini sudah selesai dan sudah dapat dipergunakan oleh penumpang. Risal optimis pembangunan tangga tambahan ini dapat diselesaikan dalam beberapa pekan kedepan.

"Nantinya apabila pembangunan semua tangga tambahan ini rampung, kami berharap upaya ini akan dapat membantu memperlancar proses transit sekaligus dapat menjadi solusi alternatif perpindahan penumpang" tutur Risal.

Kepadatan Hebat

Mengingat, saat ini aktivitas perpindahan penumpang masih terpusat pada tangga, eskalator dan lift eksisting. Khususnya pada puncak aktivitas sibuk yaitu sekitar pukul 6-9 pagi dan pukul 3 sore hingga 8 malam. Pada waktu tersebut, Stasiun Manggarai mengalami kepadatan yang cukup hebat.

Risal juga menjelaskan ditengah proses revitalisasi Stasiun Manggarai sebagai Stasiun Sentral yang masih berlangsung, terdapat sejumlah tantangan dalam upaya percepatan konstruksi tangga tambahan.

"Sebagai upaya mitigasi dalam mengakselerasi pembangunan tangga tambahan ini, kami telah melibatkan tenaga bantuan dari kontraktor supaya secepatnya tangga tambahan yang kami bangun dapat segera beroperasi," sebut Risal.

 

2 dari 3 halaman

Tantangan

Calon penumpang kereta listrik Commuterline (KRL) saat melintas di dekat proyek pembangunan Stasiun Manggarai, Jakarta, Rabu (22/2/2023). Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta-Banten Rode Paulus mengungkapkan, pembangunan Stasiun Manggarai sisi timur tahap II ditargetkan akan selesai 2023. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Lebih lanjut, Risal menyebutkan tantangan muncul akibat pengerjaan konstruksi tangga yang dilakukan di lintas KA aktif dan di tengah aktivitas transit penumpang. Selain itu, proses konstruksi kelima tangga tambahan tidak dapat dikerjakan secara paralel karena di khawatirkan akan mengganggu kenyamanan penumpang.

"Agar proses konstruksi tangga tidak mengganggu pelayanan KRL di Manggarai, waktu pengerjaannya hanya bisa dilakukan pada window time stasiun, yaitu diatas jam 9 malam hingga jam 4 pagi," sebut Risal.

Secara spesifikasi tangga manual yang dibangun oleh DJKA menggunakan material full baja dengan berat mencapai 8 - 9 ton. Menurut Risal, pemilihan dari material baja tersebut memiliki keunggulan dari segi waktu pengerjaan yang lebih cepat dan mempunyai lifetime yang lebih lama dengan durabilitas lebih tinggi dibandingkan konstruksi tangga manual berbahan beton.

 

3 dari 3 halaman

Jadi Stasiun Sentral di 2025

Sejumlah penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) berjalan di Stasiun Manggarai, Jakarta, 21 Oktober 2022. Peralihan sinyal atau switch over keenam (SO-6) akan dilaksanan pada akhir November 2022 sampai awal Desember 2022. (Liputan6.com/Aida Nuralifa/Magang)

Hingga kini, DJKA masih melakukan pengembangan Stasiun Manggarai sebagai Stasiun Sentral pertama di Indonesia dan ditargetkan beroperasi sepenuhnya pada 2025.

"Kami akan terus lakukan evaluasi secara kontinual dengan semua stakeholders terkait agar dalam proses pembangunan yang masih berjalanan ini, pelayanan KRL di Stasiun Manggarai dapat tetap berjalan dengan optimal," ucap Risal.

Risal juga mengapresiasi masyarakat yang telah aktif memberikan atensi, masukan dan sarannya sehingga dapat menjadi bahan evaluasi terhadap pembangunan Stasiun Manggarai.

"Kami mohon dukungan juga dari masyarakat agar konstruksi tangga tambahan dan pengembangan Stasiun Manggarai kedepannya dapat berjalan dengan baik," pungkas Risal.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya