The Fed Bikin IHSG Lesu, Ini 10 Saham Beri Cuan Terbesar dan Loyo pada 20-24 Februari 2023

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir 0,57 persen ke posisi 6.856 pada 20-24 Februari 2023. Di tengah koreksi, 10 saham catat top losers dan gainers.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Feb 2023, 19:51 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 0,57 persen ke posisi 6.856,57 pada 20-24 Februari 2023. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan saham 20-24 Februari 2023. Analis menyebutkan, koreksi IHSG selama sepekan dipengaruhi sentimen global yakni kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (25/2/2023), IHSG turun 0,57 persen menjadi 6.856,57 pada 20-24 Februari 2023. Pada pekan lalu, IHSG berada di posisi 6.895,71. Kapitalisasi pasar bursa turun tipis 0,01 persen menjadi Rp 9.501,89 triliun dari Rp 9.503,09 triliun.

Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa merosot 2,43 persen menjadi Rp 8,87 triliun dari Rp 9,09 triliun pada pekan lalu.

Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa terpangkas 6,72 persen menjadi 1.004.732 dari 1.077.079 transaksi pada pekan lalu. Sementara itu, volume transaksi harian bursa susut 20,18 persen menjadi 16,09 miliar saham dan dari 20,16 miliar saham pada penutupan pekan lalu.

Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 77,13 miliar pada Jumat, 24 Februari 2023. Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 303,21 miliar selama sepekan. Sepanjang 2023, investor asing membukukan nilai beli bersih Rp 162,76 miliar.

Selama sepekan, mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham industri bertambah 0,07 eprsen, sektor saham siklikal naik 0,52 persen dan sektor saham transportasi bertambah 3,67 persen.

Sementara itu, sektor saham energi melemah 0,47 persen, sektor saham basic susut 0,98 persen, sektor saham nonsiklikal turun 0,94 persen. Selain itu, sektor saham kesehatan terpangkas 1,36 persen, sektor saham keuangan tergelincir 1,59 persen, sektor saham properti terpangkas 0,24 persen. Lalu sektor saham teknologi melemah 2,93 persen dan sektor saham infrastruktur turun tipis 0,02 persen.

2 dari 4 halaman

Sentimen The Fed Bayangi IHSG

Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, selama sepekan pasar masih dipengaruhi sentimen global. Perhatian investor, menurut Herditya masih tertuju pada the Fed atas sikap hawkish terhadap kebijakan moneternya.

“The Fed nampaknya masih akan mempertahankan kenaikan suku bunganya untuk menurunkan inflasi hingga target yang ingin dicapai yakni 2 persen,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Sedangkan dari sentimen internal, menurut Herditya tidak terlalu banyak. Pergerakan IHSG masih dipengaruhi sentimen luar negeri dan harga komoditas.

Untuk pekan depan, Herditya memperkirakan, sentimen the Fed masih mempengaruhi pasar. Pada pekan depan akan ada rilis inflasi Indonesia. "Untuk pergerakan IHSG masih berpeluang menguat terbatas dengan support 6.781 dan resist 6.923,” tutur Herditya.

Di tengah koreksi IHSG, 10 saham catat penguatan terbesar atau top gainers dan alami koreksi terbesar atau top losers selama sepekan, berikut daftarnya yang dikutip dari data BEI:

3 dari 4 halaman

Top Gainers 20-24 Februari 2023

Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

1.PT Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII)

Saham FMII melonjak 74,16 persen ke posisi Rp 620 per saham dari pekan lalu Rp 356 per saham.

2.PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)

Saham HRTA melonjak 61,47 persen ke posisi Rp 352 per saham dari pekan lalu Rp 218 per saham.

3.PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP)

Saham CHIP melonjak 40,56 persen ke posisi Rp 402 per saham dari pekan lalu Rp 286 per saham.

4.PT Indo Boga Sukses Tbk (IBOS)

Saham IBOS melonjak 31,43 persen ke posisi Rp 184 per saham dari pekan lalu Rp 140 per saham.

5.PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF)

Saham BEEF melonjak 23,64 persen ke posisi Rp 68 per saham dari pekan lalu Rp 55 per saham.

6.PT Astra Otoparts Tbk (AUTO)

Saham AUTO melambung 22,26 persen ke posisi Rp 1.730 per saham dari pekan lalu Rp 1.415 per saham.

7.PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR)

Saham SUPR melambung 21,91 persen ke posisi Rp 41.450 per saham dari pekan lalu Rp 34.000 per saham.

8.PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA)

Saham DRMA melambung 21,31 persen ke posisi Rp 740 per saham dari pekan lalu Rp 610 per saham.

9.PT Tunas Alfin Tbk (TALF)

Saham TALF melambung 20,65 persen ke posisi Rp 374 per saham dari pekan lalu Rp 310 per saham.

10.PT Panca Global Kapital Tbk (PEGE)

Saham PEGE melambung 17,89 persen ke posisi Rp 580 per saham dari posisi Rp 492 per saham.

4 dari 4 halaman

10 Saham Top Losers pada 20-24 Februari 2023

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sementara itu, berikut 10 saham alami penurunan terbesar atau top losers:

1.PT Pakuan Tbk (UANG)

Saham UANG merosot 20,96 persen ke posisi Rp 482 per saham dari pekan lalu Rp 610 per saham.

2.PT Meta Epsi Tbk (MTPS)

Saham MTPS merosot 18,67 persen ke posisi Rp 61 per saham dari pekan lalu Rp 75 per saham.

3.PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO)

Saham GTBO merosot 18,59 persen ke posisi Rp 127 per saham dari pekan lalu Rp 156 per saham

4.PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE)

Saham CBRE merosot 17,57 persen ke posisi Rp 61 per saham dari pekan lalu Rp 74 per saham.

5.PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR)

Saham KETR merosot 16,67 persen ke posisi Rp 190 per saham dari pekan lalu Rp 228 per saham.

6.PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA)

Saham ZATA turun 16,18 persen ke posisi Rp 57 per saham dari pekan lalu Rp 68 per saham.

7.PT Nusantara Almazie Tbk (NZIA)

Saham NZIA turun 15,91 persen ke posisi Rp 222 per saham dari pekan lalu Rp 264 per saham.

8.PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (BSML)

Saham BSML turun 15,69 persen ke posisi Rp 344 per saham dari pekan lalu Rp 408 per saham.

9.PT Indosterling Technomedia Tbk (TECH)

Saham TECH turun 15,50 persen ke posisi Rp 845 per saham dari pekan lalu Rp 1.000 per saham.

10.PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA)

Saham KRYA turun 15,43 persen ke posisi Rp 159 per saham dari pekan lalu Rp 188 per saham.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya