Tahun Baru 2023, Jokowi Harap Indonesia Tak Terkena Imbas Resesi Global

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak masyarakat untuk optimisme mengawali tahun baru 2023, khususnya di sektor ekonomi.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 02 Jan 2023, 12:20 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam konferensi pers Perkembangan PPKM, Senin (30/8/2021).

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak masyarakat untuk optimisme mengawali tahun baru 2023, khususnya di sektor ekonomi. Jokowi pun berharap Indonesia tidak terkena imbas dari resesi global.

"Ya kita berharap Indonesia tidak terkena imbas resesi global," kata Jokowi kepada wartawan di Pasar Tanah Abang Jakarta, Senin (2/1/2022).

Dia mengibaratkan 2022 sebagai tahun turbulensi dan 2023 merupakan tahun ujian. Jokowi meyakini ekonomi nasional akan lebih mudah pada tahun 2024, apabila berhasil melewati ujian di 2023.

"Kalau kita bisa melewati turbulensi kemarin di 2022, kita harapkan di tahun 2023 ini kalau bisa lewati, Insya Allah di tahun 2024 akan lebih mudah bagi pertumbuhan ekonomi kita," jelasnya.

Jokowi menuturkan ekonomi nasional tumbuh diatas 5 persen pada 2022. Dia pun menargetkan ekonomi Indonesia mampu tumbuh lebih baik pada tahun 2023.

"Saya optimis di 2022 pertumbuhan ekonomi diatas 5 persen. Kita harapkan kita berdoa tahun 2023 ini bisa diatas 5 persen lagi," tutur Jokowi.

2 dari 2 halaman

PPKM Dicabut

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat memimpin Rapat Terbatas Intern membahas Tata Kelola dan Peningkatan Produktivitas Kedelai dan Bawang Merah di Istana Merdeka Jakarta pada Senin, 19 September 2022. (Dok Humas Sekretariat Kabinet RI)

Sebelumnya, Presiden Jokowi menghentikan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Indonesia, mulai Jumat (30/12/2022). Dengan begitu, tidak ada lagi pembatasan kerumunan dan pergerakan masyarakat.

"Lewat pertimbangan-pertimbangan yang berdasarkan angka-angka yang ada, maka pada hari ini pemerintah memutuskan untuk mencabut PPKM," jelas Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara Jakarta, Sabtu 30 Desember 2022.

"Jadi tidak ada lagi pembatasan kerumunan dan pergerakan masyarakat," sambungnya.

Dia menyampaikan bahwa pencabutan PPKM menyusul situasi Covid-19 di Indonesia yang semakin terkendali. Jokowi menuturkan pemerintah juga telah melakukan kajian selama lebih dari 10 bulan.

"Per 27 Desember 2022, 1,7 kasus per satu juta penduduk, positivity rate mingguan itu 3,35 persen, tingkat perawatan rumah sakit atau bor berada di angka 4,79 persen dan angka kematian di angka 2,39 persen. Ini semuanya berada di bawah standar dari WHO," katanya.

Infografis Jokowi Beri Sinyal Hapus PPKM di Akhir 2022. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya