Ganjar Kolaborasi dengan MUI Wujudkan Generasi Muda Anti Narkoba

Jumlah pengguna narkoba hingga Juni 2022 diketahui sebesar 0,8 persen dari total jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 3,5 juta orang. Saat ini diperkirakan ada sekira 3,6 juta penduduk Indonesia terpapar narkoba.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Nov 2022, 16:15 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, membuka rapat koordinasi nasional gerakan anti narkoba yang diadakan Majelis Ulama Indonesia (MUI). (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, membuka rapat koordinasi nasional gerakan anti narkoba yang diadakan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Rapat ini sekaligus meneguhkan peran Gerakan Nasional Anti Narkoba atau Ganas Annar dalam memerangi narkoba.

Rapat yang dihadiri perwakilan Ganas Annar dari seluruh Indonesia itu diselenggarakan di Hotel Metro Park View, Kota Semarang pada Selasa (29/11) sore.

"Ganas Annar ini dibentuk menjadi bagian dari partisipasi ulama, anak-anak muda mereka berkomitmen untik melawan narkoba dan hari ini mereka sedang rapat kerja se-Indonesia," kata Ganjar usai membuka rapat.

Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) mencatat, dalam kurun waktu tahun 2021 hingga pertengahan tahun 2022 berhasil mengungkap 55.392 kasus tindak pidana narkoba dan 71.994 orang tersangka dengan barang bukti narkoba berupa 42,71 ton sabu, 71,33 ton ganja, 1.630.102 butir ekstasi dan 186,4 kilogram kokain.

Kemudian, jumlah pengguna narkoba hingga Juni 2022 diketahui sebesar 0,8 persen dari total jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 3,5 juta orang. Saat ini diperkirakan ada sekira 3,6 juta penduduk Indonesia terpapar narkoba.

Dari hasil tersebut, Ganjar menginginkan tindakan pencegahan semasif mungkin dari pihak berwenang dan juga seluruh elemen masyarakat, agar generasi penerus bangsa Indonesia bisa terlepas dari jeratan narkoba.

 

2 dari 2 halaman

Semakin banyak Masyarakat Sadar

Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jalan Proklamasi No 51, Menteng, Jakarta Pusat. (bimasislam.kemenag.go.id)

"Kita berharap betul tidak hanya mencegah, tapi juga agar orang tahu untuk tidak menggunakan narkoba dan bagaimana semua bisa berteriak keras, jangan ada yang menyalahgunakan kewenangan dan membiarkan orang berbisnis narkoba di Indonesia karena ini berkaitan dengan bangsa dan negara," ucap Ganjar.

Lebih lanjut, melalui gerakan-gerakan anti narkoba seperti yang digalakkan MUI ini Ganjar berharap semakin banyak masyarakat yang sadar untuk tidak sekali-kali mendekati narkoba, salah satunya melalui pendidikan agama.

"Saya mengapresiasi ini ya, jadi Majelis Ulama Indonesia tidak hanya bicara semua yang terkait agama, tetapi diterjemahkan sampai hal yang sangat detail, yaitu perhatian pada narkoba," ujar Ganjar.

Infografis Irjen Teddy Minahasa Ditangkap Kasus Narkoba, Batal Jadi Kapolda Jatim (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya