Tanah Longsor Menutup Akses Jalan Kota Batu dan Malang, Kendaraan Putar Balik

Ia menambahkan, saat ini petugas di lapangan telah memasang batas pengaman agar kendaraan roda dua yang melintas tidak terjatuh atau terperosok ke dalam jurang.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Nov 2022, 14:00 WIB
Ilustrasi tanah longsor (Istimewa)

Liputan6.com, Kota Batu - Terjadi bencana tanah longsor di akses jalan provinsi antara Kota Batu dengan Kabupaten Malang yang mengakibatkan penutupan jalan bagi kendaraan roda empat. Hujan deras dengan intensitas tinggi menjadi penyebab bencana tersebut. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Agung Sedayu mengatakan bahwa hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan tanah jenuh dan ambrol yang kemudian menyebabkan pohon di pinggir jalan tumbang mengakibatkan hampir separuh badan jalan mengalami longsor.

“Saat ini sementara jalan hanya boleh di lewati oleh kendaraan roda dua,” katanya di Kota Batu, Jawa Timur, dilansir dari Antara, Sabtu (26/11/2022).

Ia menjelaskan, akibat tanah ambrol yang memakan hampir separuh badan jalan tersebut, petugas memutuskan kendaraan roda empat untuk sementara waktu tidak melintas pada wilayah tersebut, dan hanya diperbolehkan akses terhadap kendaraan roda dua.

Ia menambahkan, saat ini petugas di lapangan telah memasang batas pengaman agar kendaraan roda dua yang melintas tidak terjatuh atau terperosok ke dalam jurang. Akses jalan yang banyak dilalui kendaraan berat tersebut saat ini hanya diperuntukkan bagi kendaraan roda dua.

BPBD Kota Batu saat ini tengah melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar segera dilakukan upaya perbaikan jalan tersebut. Jalan itu, merupakan jalur provinsi yang menjadi salah satu akses menuju Kota Batu atau Kabupaten Malang dan dilalui kendaraan muatan berat.

“Kami koordinasi dengan pihak terkait, untuk segera dilakukan perbaikan jalan karena jalan tersebut merupakan jalan provinsi dan dilalui kendaraan besar atau muatan berat,” ujarnya.

Untuk penanganan awal longsor tersebut, sejumlah unsur yang terlibat di antaranya adalah BPBD Kota Batu, Polres Batu, Polsek Bumiaji, Perangkat Desa Giripurno, agen bencana Provinsi Jawa Timur, Tagana Kota Batu dan sejumlah unsur lainnya, demikian Agung Sedayu.

Infografis Risiko Bencana di Daerah Wisata. (Dok: Liputan6.com)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya