Joe Biden Betah di Bali, Enggak Mau Pulang ke AS

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengaku betah berada di Pantai Bali untuk menghadiri rangkaian KTT G20.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Nov 2022, 15:07 WIB
Presiden AS Joe Biden (tengah) bersama Perdana Menteri Australia Anthony Albanese (kiri) dan Perdana Menteri India Narendra Modi (kanan) mengangkat cangkul saat acara penanaman pohon mangrove di sela-sela pertemuan KTT G20 di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Indonesia, Rabu (16/11/2022). (AP Photo/Alex Brandon, Pool)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengaku betah berada di Pantai Bali untuk menghadiri rangkaian KTT G20. Dia pun enggan untuk balik kampung halaman ke Negeri Paman Sam.

Hal tersebut disampaikan Biden secara langsung kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi usai melakukan pertemuan bilateral pada 14 November lalu.

"I don't think I’m going home. You had me staying on the beach (Saya kira, saya enggak akan pulang. Anda (Presiden Jokowi), membuatku betah di pantai Bali)," kata Biden dikutip melalui Instagram Menparekraf Sandiaga Uno @sandiuno, Jakarta, Rabu (16/11).

Menimpali keinginan Presiden AS tersebut, Sandiaga mengaku senang dan siap untuk melayani lebih lama. Menurutnya, Bali memiliki banyak brand-brand lokal baju yang keren.

"Kalau mau extend, kami sangat senang lho Mr. President! Kalau gak bawa baju lebih, di Bali banyak brand-brand lokal yang super keren!" kata Sandiaga.

Sandiaga pun mengajak pengikutnya untuk memberikan referensi brand fesyen lokal yang cocok dikenakan Presiden Biden. "Kasih rekomendasi brand fesyen lokal buat Presiden Joe Biden dong, Sob," ujar Sandiaga Uno.

 

 

2 dari 3 halaman

Rudal Rusia Hantam Polandia, Joe Biden Gelar Rapat Darurat dengan Pemimpin G7-NATO

Presiden Joe Biden berbincang dengan wartawan usai pertemuan para pemimpin G7 dan NATO di Bali, Indonesia, Rabu, 16 November 2022. (Doug Mills/The New York Times via AP, Pool)

Presiden AS Joe Biden memberikan keterangan pers dari pertemuan darurat dengan sekutu utama selama hari terakhirnya di KTT G20 Bali, Indonesia, berjanji untuk "mencari tahu dengan tepat apa yang terjadi" setelah rudal buatan Rusia jatuh di dalam perbatasan sekutu NATO, Polandia.

"Kami setuju untuk mendukung penyelidikan Polandia atas ledakan di pedesaan Polandia dekat perbatasan Ukraina, dan kami akan memastikan bahwa kami mengetahui dengan tepat apa yang terjadi," kata Biden kepada wartawan setelah rapat daruratnya dengan para pemimpin di KTT G20 seperti dikutip dari CNN, Rabu (16/11/2022).

Biden menambahkan, "Kemudian kita akan bersama-sama menentukan langkah selanjutnya saat kita menyelidikinya."

Presiden AS baru saja keluar dari rapat di Bali pada Rabu pagi waktu setempat. Pembicaraan darurat itu terjadi setelah kementerian luar negeri Polandia mengatakan Selasa, 15 November 2022 malam bahwa "rudal buatan Rusia" jatuh di Desa Przewodów.

Pernyataan Kementerian Luar Negeri Polandia tidak merinci jenis rudal, siapa yang menembakkannya atau dari mana ditembakkan. Biden sebelumnya telah menghubungi Presiden Polandia dan Sekretaris Jenderal NATO.

 

3 dari 3 halaman

Menunggu Penyelidikan

Presiden AS, Joe Biden berbicara dengan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak saat Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mendengarkan selama pertemuan darurat para pemimpin G7 dan NATO di Bali, Rabu (16/11/2022). Joe Biden melangsungkan pertemuan dengan beberapa pemimpin negara membahas serangan rudal Rusia di wilayah Polandia. (Doug Mills/The New York Times via AP, Pool)

Berbicara kepada pers setelah pertemuan darurat, Biden ditanya apakah rudal itu ditembakkan dari Rusia. “Ada informasi awal yang membantah itu,” jawabnya.

Dia menambahkan, “Saya tidak ingin mengatakan itu sampai kami benar-benar menyelidikinya. Tidak mungkin di benak lintasan bahwa itu ditembakkan dari Rusia. Tapi kita lihat saja.”

Biden dan para pemimpin dari G7 dan NATO rapat darurat roundtable. Pertemuan itu termasuk para pemimpin dari Kanada, Uni Eropa, Spanyol, Italia, Prancis, Jerman, Belanda, dan Jepang, kata para pejabat.

Presiden AS mengatakan bahwa ada “kebulatan suara total di antara orang-orang di meja” tentang bagaimana menanggapi insiden tersebut. Dia tidak memberikan informasi lain tentang sumber rudal tersebut.

Infografis Manfaat KTT G20 Bali Bagi Masyarakat Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya