Hadiri Pemeriksaan Komnas HAM, Indosiar Jelaskan Jadwal Liga 1 Kewenangan PT LIB

Direktur Programing Indosiar Harsiwi Achmad menyampaikan, jadwal pertandingan sepakbola merupakan kewenangan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB).

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 13 Okt 2022, 17:20 WIB
Direktur Progamming Indosiar, Harsiwi Achmad, memenuhi undangan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Jakarta, Kamis (13/10/2022). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Programing Indosiar Harsiwi Achmad menyampaikan, jadwal pertandingan sepakbola merupakan kewenangan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB).

"Tadi kami sudah menjelaskan mengenai jadwal penayangan, bahwa jadwal pertandingan itu otoritas final ada di PT LIB karena PT LIB adalah sebagai operator Liga 1," kata Harsiwi usai dimintai keterangan oleh Komnas HAM terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Kamis (13/10/2022).

Harsiwi menerangkan, PT LIB sebagai satu-satunya operator Liga 1 di Indonesia lalu mengkomunikasikan jadwal pertandingan bersama official broadcaster. Dalam hal ini, kata dia, Indosiar selaku official broadcaster tentu memperhatikan berbagai aspek pada saat proses diskusi.

Harsiwi menegaskan, keputusan akhir tetap di ranah PT LIB. Sementara, official broadcaster dengan stakeholder terkait tinggal mengikuti.

"Endingnya karena yang tahu lapangan LIB maka final otoritas ada di PT LIB. Kami semua termasuk broadcaster dan seluruh stakeholder mengikuti jadwal final yang dikeluarkan LIB," ujar dia.

2 dari 4 halaman

Kapolri Perintahkan Layanan Medis Maksimal ke Korban Tragedi Kanjuruhan

Polisi menembakkan gas air mata saat kerusuhan pada pertandingan sepak bola antara Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022. Menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, hingga saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit tersebut. (AP Photo/Yudha Prabowo)

Sementara itu, Polri menyatakan komitmen dalam memberikan pelayanan medis hingga trauma healing terhadap korban serta keluarganya yang terimbas tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, hingga seluruhnya pulih total.

Ada sebanyak 10 Rumah Sakit Bhayangkara di Polda Jawa Timur (Jatim) dengan tenaga medis yang dikerahkan demi menjangkau yang terdampak.  

"Perintah Bapak Kapolri, agar pengobatan, pelayanan medis para korban, hingga keluarga korban dilakukan dengan maksimal," tutur Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/10/2022).

Dia menyampaikan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan agar tim medis di Polda Jatim dan jajarannya bahu-membahu dalam memberikan pelayanan medis kepada korban selamat.

"Jadi tim-tim medis kami harus proaktif ya, sehingga dapat dipastikan para korban sempat dirawat di RS, maupun yang rawat jalan, dan yang mengalami trauma betul-betul pulih," jelas dia.

Terkait pemulihan dan kesembuhan para korban, lanjut Dedi, mulai dari luka ringan, berat, hingga trauma, tentunya menjadi atensi Polri.

Tim Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Jatim lewat 10 Rumah Sakit Bhayangkara jajaran, telah menggelar aksi peduli kemanusiaan keluarga korban meninggal tragedi Kanjuruhan.

"Pelayanannya juga ada yang jemput bola, door to door. Jadi pasien ini, semisal rawat jalan, ingin kontrol mata, buka jahitan, ganti perban, misalnya, itu tidak usah jauh-jauh menjangkau pelayanan medis," kata Dedi.

3 dari 4 halaman

Jokowi Umumkan Hasil Investigasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan Besok Siang

Presiden Joko Widodo juga sempat melihat salah satu akses yang menjadi titik pusat dalam tragedi di sepak bola Indonesia ini. (AFP/Handout/Indonesia Presidential Palace)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku belum dapat menyampaikan hasil investigasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) soal Tragedi Kanjuruhan Malang. Sebab, laporan dari TGIPF baru akan diserahkan kepada dirinya Jumat besok pagi, 14 Oktober 2022. 

“Laporan tim gabungan independen pencari fakta besok pagi. Jadi saya baru bisa menyampaikan besok siang,” kata Jokowi di Kantor Pos Bandung, Kamis (13/10/2022).  

Terkait segala isu mengenai Tragedi Kanjuruhan, presiden meminta semua pihak bersabar. Dia meminta tidak ada spekulasi liar apapun.

“Laporan dari TGIPF belum, jadi belum sampai ke mana-mana. Jangan sampai ke mana-mana dulu,” ucap Jokowi.

Tragedi Kanjuruhan Malang telah menelan 132 nyawa penonton laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022 lalu. 

Tragedi sepak bola paling kelam di Asia ini juga menyebabkan 583 orang terluka. Sebanyak 33 orang di antaranya masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Kepolisian pun sudah menetapkan enam orang sebagai tersangka atas tragedi sepak bola paling mematikan kedua di dunia ini.

 

4 dari 4 halaman

Wapres: Kita Tunggu Laporan TGIPF Siapa yang Bertanggung Jawab Atas Tragedi Kanjuruhan

Suporter memasuki lapangan saat terjadi kerusuhan pada pertandingan sepak bola antara Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022. Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu, mengatakan dari 127 orang yang meninggal dunia tersebut, dua di antaranya merupakan anggota Polri. (AP Photo/Yudha Prabowo)

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyatakan tragedi Kanjuruhan tengah ditangani oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGPF).

Ia menyebut saat ini pemerintah masih menunggu laporan TGIPF terkait siapa yang bertanggung jawab atas meninggalnya ratusan suporter Arema tersebut.  

"Pemerintah sudah membentuk tim gabungan yang independen ya, pencari fakta diketuai Pak Mahfud, Pak Menko Polhukam. Ya kita ingin nanti mendapatkan laporan siapa nanti yang bertanggung jawab,” kata Ma’ruf di Kalimantan Selatan, Kamis (13/10/2022).

Dia meminta semua pihak menunggu hasil investigasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan, sebab pemerintah nantinya akan bertindak sesuai rekomendasi tersebut.

"Mereka tau nanti hasil daripada investigasinya, saya kira nanti akan direkomendasikan kepada pemerintah dan pemrintah akan melakukan apa, itu kita tunggu saja ya," ungkap Ma'ruf.

Dia memastikan rekomendasi TGIPF akan menemukan siapa pihak yang harus bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan.

"Siapa yang haruss bertanggung jawabs, kita mengikuti apa ya, hasil investigasi yang dilakukan, kan nanti disana bisa keliatan siapa yang bertanggung jawab dan siapa yang harus menanggung akibat daripada peristiwa itu kita tunggu saja," pungkasnya.

Infografis Pembentukan TGIPF dan Penyidikan Tragedi Kanjuruhan. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya