Bukan Mitos, Hadis Bahaya Sandekala Ternyata Bisa Dijelaskan Secara Ilmiah

Saat sandekala atau Maghrib tiba, orang tua biasanya menyuruh anaknya untuk masuk ke dalam rumah dan menghentikan aktivitas di luar rumah

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 23 Sep 2022, 08:30 WIB
Keindahan matahari tenggelam saat berada di Kampong Ayer, Brunei Darussalam (Dok.Instagram/@howtobrunei/https://www.instagram.com/p/BRNy90ph4rG/Komarudin)

Liputan6.com, Banyumas - Sandelaka dalam pengertian umum adalah senja, atau sesaat sebelum tenggelamnya matahari atau sesaat sebelum maghrib. Dalam khazanah Islam, maghrib adalah tempat tenggelamnya matahari atau barat, atau waktu tenggelamnya matahari.

Pada waktu itu, ada umat Islam diwajibkan salat Maghrib. Waktu salat Maghrib adalah waktu tenggelamnya matahari, sebelum Isya.

soal Maghrib, Rasulullah SAW bersabda:

( إِذَا كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ أَوْ أَمْسَيْتُمْ فَكُفُّوا صِبْيَانَكُمْ ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْتَشِرُ حِينَئِذٍ ، فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنْ اللَّيْلِ فَخَلُّوهُمْ ، وَأَغْلِقُوا الْأَبْوَابَ ، وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا ، وَأَوْكُوا قِرَبَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ ، وَخَمِّرُوا آنِيَتَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ وَلَوْ أَنْ تَعْرُضُوا عَلَيْهَا شَيْئًا، وَأَطْفِئُوا مَصَابِيحَكُمْ ) رواه البخاري (3280)

“Jika malam datang menjelang, atau kalian berada di sore hari, maka tahanlah anak-anak kalian (di rumah), karena ketika itu setan sedang bertebaran. Jika telah berlalu sesaat dari waktu malam, maka biarkan mereka (jika ingin keluar). Tutuplah pintu dan berzikirlah kepada Allah, karena sesungguhnya setan tidak dapat membuka pintu yang tertutup. Tutup pula wadah minuman dan makanan kalian dan berzikirlah kepada Allah, walaupun dengan sekedar meletakkan sesuatu di atasnya, matikanlah lampu-lampu kalian” (HR. Bukhari 3280, Muslim 2012).

Ada pula kepercayaan bahwa pada sandekala adalah waktu keluarnya setan dan jin. Anak-anak dilarang keluar rumah dan rumah-rumah ditutup karena berbahaya.

Ternyata, bahaya waktu sandekala yang semula dianggap mitos bisa dijelaskan secara ilmiah. Hadis Nabi SAW ini bisa dijelaskan secara ilmiah. Mengutip sabilalmuhtadin.sch.id, sebuah buku ilmiah keagamaan karya Prof. DR. Ir. H. Osly Rachman, MS berjudul 'The Science Of Shalat' yang diterbitkan Qultummedia menjelaskan bahwa menjelang Maghrib, alam akan berubah menjadi spektrum cahaya berwarna merah.

Cahaya merupakan gelombang elektromagnetis (EM) yang memiliki spektrum warna yang berbeda satu sama lain. Setiap warna dalam spektrum mempunyai energi, frekuensi dan panjang gelombang yang berbeda.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Waktunya Setan Bertebaran Cari Tempat Berlindung

Menikmati matahari tenggelam di Pantai Tanjung Bayang, salah satu objek wisata cukup terkenal di Kota Makassar, Sulsel. (Liputan6.com/Eka Hakim)

Dalam bukunya dijelaskan bahwa ketika waktu Maghrib tiba, terjadi perubahan spektrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis, yakni spektrum warna merah. Pada waktu ini, jin dan iblis amat bertenaga karena memiliki resonansi bersamaan dengan warna alam.

Pada waktu Maghrib, banyak intervernsi atau tumpang tindihnya dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama sehingga penglihatan terkadang kurang tajam oleh adanya fatamorgana.

Dalam Islam, pada waktu magrib dijelaskan bahwa setan bersamaan dengan datangnya kegelapan mulai menyebar mencari tempat tinggal, karena mereka tersebar dengan pemandangan luar biasa biasa dan jumlah yang tidak ada yang tahu selain Allah.

Sebagian setan takut dari kejahatan setan yang lain, sehigga setan harus memiliki sesuatu yang dijadikannya sebagai tempat berlindung dan mencari tempat aman.

Maka ia bergerak dengan cepat melebihi kecepatan manusia dengan kecepatan berlipat lipat, beberapa dari mereka berlindung dalam wadah kosong, berlindung ke rumah kosong, dan beberapa dari mereka berlindung kepada sekelompok manusia yang sedang duduk duduk

Mereka tentu tidak merasakannya, mereka ikut menimbrung supaya menjadi aman dari penindasan saudara sesama setan yang juga berkeliaran seperti angin di bumi karena yang boleh hidup hanya yang kuat saja.

Kadang kala setan mengganggu anak kecil manusia untuk dijadikan tempat berlindung. Selain itu setan juga berlindung di tempat yang kotor seperti pada popok bayi yang sudah kotor. Mereka lebih memilih popok bayi karena najis sebagai tempat persembunyian, sehingga mendorong mereka untuk tinggal.

Pada waktu magrib, kita diimbau untuk menjauh dari hewan, seperti kucing, burung, dan mengurangi kecepatan saat mengemudi mobil karena dikuatirkan menabrak anjing atau hewan lain yang bisa jadi telah dirasuki setan, dan tidak boleh jalan jalan di tempat sepi atau duduk di tempat itu, atau melempar batu ke dalam kamar mandi, kebun dan laut.

Tim Rembulan

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya