Jalan Sebulan, Ekonomi RI Kuartal III 2022 Tumbuh Lebih Baik dari Q2

Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi 5,44 persen secara tahunan (year on year) pada kuartal II 2022

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 08 Agu 2022, 13:10 WIB
Pemandangan gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (5/4/2022). Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 menjadi 5,1 persen pada April 2022, dari perkiraan sebelumnya 5,2 persen pada Oktober 2021. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi 5,44 persen secara tahunan (year on year) pada kuartal II 2022. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengaku, catatan tersebut cenderung di luar perkiraan.

Pasalnya, tahun 2022 sempat dibuka oleh masuknya pandemi Covid-19 varian omicron. Kemudian, pemerintah juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2022 sebesar 5,17 persen YoY.

"Sehingga kita tidak heran, pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2022 itu di atas konsensus ke 5,44 persen. Ini berikan feedback, ekonomi kita tumbuh lebih baik dibanding perkiraan," ujar Febrio dalam sesi taklimat media, Senin (8/8/2022).

Pertumbuhan ekonomi positif itu disebut bakal terus berlanjut pada kuartal III 2022. Terlebih, BKF sudah punya catatan untuk kegiatan ekonomi pada Juli 2022.

"Untuk kuartal III ini sudah berjalan satu bulan lebih. Dari data yg kita lihat, kita lihat pertumbuhan ekonomi Q3 2022 lebih baik lagi dari Q2," ungkap Febrio.

Namun, ia tak ingin lengah. Pasalnya, aktivitas ekonomi global saat ini masih dihantui ketidakpastian tinggi. Meskipun, Febrio tetap meyakini pertumbuhan ekonomi kuartal III 2022 bakal lebih kuat daripada triwulan sebelumnya.

"Tapi lagi-lagi kita harus waspada, karena perubahan terjadi bukan hanya bulan ke bulan, tapi hari ke hari. Contoh, harga crude (palm oil) beberapa hari terakhir sudah turun," sebut dia.

"Perlahan ini harus kita pantau, di samping aktivitas ekonomi masyarakat yang sudah jauh di atas pra pandemi. Pertumbuhan ekonomi di tengah-tengah ketidakpastian tinggi, kita punya alasan untuk tetap optimis, tapi tetap waspada," tuturnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Jangan Terlena Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen, Sentimen Global Mengancam

Anak-anak dengan latar gedung bertingkat bermain di Jakarta, Sabtu (19/3/2022). Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat lebih tinggi, pada kisaran 4,7 persen hingga 5,5 persen, dari pertumbuhan 3,69 persen pada 2021. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh tinggi 5,44 persen pada kuartal II-2022. Pertumbuhan ini cukup menggembirakan, di tengah risiko pelemahan ekonomi global dan tekanan inflasi yang meningkat.

Perkembangan tersebut tercermin pada pertumbuhan ekonomi triwulan II 2022 yang mencapai 5,44 persen secara tahunan (year on year/yoy), jauh di atas capaian triwulan sebelumnya 5,01 persen (yoy).

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyampaikan, akselerasi kinerja ekonomi ditopang oleh permintaan domestik yang terus meningkat, terutama konsumsi rumah tangga, dan kinerja ekspor yang tetap tinggi. Perbaikan ekonomi nasional juga tercermin pada peningkatan pertumbuhan mayoritas lapangan usaha dan di seluruh wilayah.

"Ke depan, perbaikan ekonomi Indonesia diprakirakan masih berlanjut, didukung oleh peningkatan mobilitas, sumber pembiayaan, dan aktivitas dunia usaha. Namun demikian, dampak perlambatan ekonomi global terhadap kinerja ekspor dan potensi tertahannya konsumsi rumah tangga akibat kenaikan inflasi patut diwaspadai," kata Erwin dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (6/8/2022).

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2022 didukung oleh hampir seluruh komponennya. Konsumsi rumah tangga tumbuh tinggi sebesar 5,51 persen (yoy), jauh di atas capaian triwulan sebelumnya sebesar 4,34 persen (yoy).

Kinerja positif tersebut didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat seiring dengan semakin longgarnya kebijakan pembatasan mobilitas dan aktivitas terkait perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

3 dari 4 halaman

Investasi Melambat

Suasana gedung bertingkat dan permukiman warga di kawasan Jakarta, Senin (17/1/2022). Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 mencapai 5,2 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Namun, investasi tumbuh melambat sebesar 3,07 persen (yoy), terutama investasi bangunan, di tengah kinerja investasi nonbangunan yang tetap baik.

Sementara itu, konsumsi Pemerintah masih terkontraksi sebesar 5,24 persen (yoy) terutama bersumber dari penurunan belanja barang untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) sejalan dengan membaiknya kondisi pandemi Covid-19.

Pertumbuhan ekspor tercatat meningkat sebesar 19,74 persen (yoy), ditopang oleh permintaan mitra dagang utama yang tetap kuat. Sementara itu, impor tumbuh tinggi sebesar 12,34 persen (yoy) sejalan dengan kinerja permintaan domestik dan ekspor yang membaik.

4 dari 4 halaman

Lapangan Usaha Bertambah

Pemandangan gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (5/4/2022). Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 menjadi 5,1 persen pada April 2022, dari perkiraan sebelumnya 5,2 persen pada Oktober 2021. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Dari sisi Lapangan Usaha (LU), kinerja hampir seluruh LU pada triwulan II 2022 menunjukkan berlanjutnya perbaikan ekonomi. Perbaikan itu terutama didorong oleh beberapa LU seperti Industri Pengolahan, Transportasi dan Pergudangan, serta Perdagangan Besar dan Eceran.

Sementara itu, LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum juga mencatat pertumbuhan yang tinggi didorong oleh pelonggaran syarat perjalanan dan peningkatan aktivitas terkait perayaan HBKN.

Secara spasial, perbaikan ekonomi ditopang oleh peningkatan pertumbuhan yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia, dengan pertumbuhan tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), diikuti Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Bali-Nusa Tenggara (Balinusra).

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya