Bukan Cuma COVID-19, Ada Banyak Penyakit yang Harus Diwaspadai

Dua tahun terakhir fokus kita hanya pada COVID-19. Padahal ada juga penyakit lain yang juta mesti diwaspadai.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Mei 2022, 08:00 WIB
Seorang petugas kesehatan memeriksa tekanan darah seorang wanita sebelum memberinya vaksin virus corona COVID-19 Sinovac saat pelaksanaan vaksinasi di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh, Selasa (7/9/2021). (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Dua tahun terakhir COVID-19 jadi nama penyakit yang paling jadi topik bahasan. Mulai dari cara pencegahan sampai vaksinasinya. Namun, selain COVID-19 masih banyak penyakit yang mengancam kesehatan penduduk Indonesia, baik penyakit infeksi maupun non-infeksi seperti disampaikan Ketua Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas-FKUI Dr. dr. Retno Asti Werdhani, M.Epid.

"Tantangan kita tidak hanya penyakit infeksi, kita juga ada pantangan penyakit non-infeksi," kata Asti.

Aneka penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes masih tinggi. Lalu, penyakit menular seperti tuberkulosis juga masih tinggi, bahkan Indonesia masuk dalam tiga besar dunia. Dan, belum lagi COVID-19 yang belum usai.

"Dan COVID-19, kita masih ada kemungkinan risiko tertular kembali," katanya dalam diskusi Jumat, 27 Mei 2022 seperti mengutip Antara.

Ia juga meminta masyarakat menyadari bahwa di sekitar mereka terdapat banyak patogen penyebab penyakit, seperti bakteri, virus, jamur, parasit, radikal bebas, hazard kimia, biologi, dan fisika.

Selain itu, masyarakat juga diminta mengetahui kondisi kesehatan diri sendiri dan lingkungan di sekitar mereka.

"Kita juga harus aware bahwa ada faktor host di situ, kita lihat seberapa jauh kita sudah tahu dan aware terhadap kondisi kita sendiri, dari internal kita sendiri, satu sisi juga ada faktor risiko lingkungan," kata Tim Pemberdayaan Masyarakat Bidang Dukungan Darurat Kesehatan Satgas Penanganan COVID-19 ini.

 

2 dari 3 halaman

Mencegah Kena Penyakit

Asti mengatakan upaya untuk mencegah tertular penyakit adalah dengan mencegah adanya lingkungan yang dapat dijadikan sebagai tempat hidup patogen-patogen tersebut.

"Kita bisa mengupayakan lingkungan hidup kita tidak kondusif untuk mereka hidup, sehingga kita nanti bisa ibaratnya mengeliminasi mereka atau berupaya untuk memutus rantai penularan dengan tidak membiarkan mereka hidup di lingkungan yang kondusif seperti ini," katanya.

Ia menambahkan upaya ini membutuhkan kerja sama antara masyarakat dan pemerintah wilayah setempat agar dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

3 dari 3 halaman

Kasus COVID-19 Terkendali di RI

Ilustrasi virus corona COVID-19, omicron. (Photo by starline on Freepik)

Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia Dante Saksono Harbuwono menyampaikan, Indonesia saat ini dalam fase pandemi COVID-19 terkendali. Indonesia belum masuk fase endemi dan sedang tahap transisi endemi.

"Kita belum masuk fase endemi, tapi pandemi COVID-19 terkendali," ujar Dante usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 23 Mei 2022. 

Di hadapan anggota Komisi IX DPR RI, Dante juga mengatakan, ada sejumlah tahap yang harus dipersiapkan tatkala Indonesia masuk ke tahap endemi. Tahapan tersebut bukan langsung dari pandemi menjadi endemi.

"Apakah kita bisa masuk fase endemi? Ada beberapa tahap yang harus dilewati, dari mulai pandemi, deseralasi, terkendali, eliminasi dan eradikasi," kata Dante.

"Kami tidak bisa bilang sudah masuk dalam fase endemi tapi pandemi yang terkendali."

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya