Ultrajaya Cetak Laba Rp 1,2 Triliun, Tumbuh 15,64 Persen pada 2021

PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) mencatat pertumbuhan penjualan dan laba bersih pada 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 31 Mar 2022, 22:21 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Liputan6.com, Jakarta - PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) mengumumkan laporan keuangan untuk tahun buku 2021. Pada periode itu, penjualan Ultrajaya naik 10,88 persen menjadi Rp 6,62 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 5,97 triliun.

Merujuk laporan keuangan perseroan, Kamis (31/3/2022), produk minuman andil paling besar terhadap penjualan perseroan pada 2021. Yakni senilai Rp 6,94 triliun, dan sisanya Rp 119,6 miliar berasal dari produk makanan.

Sejalan dengan kenaikan penjualan, beban pokok penjualan juga naik menjadi Rp 4,24 triliun dari sebelumnya Rp 3,74 triliun. Sehingga perseroan membukukan laba bruto sebesar Rp 2,37 triliun, naik 6,6 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 2,23 triliun.

Sepanjang 2021, perseroan mencatatkan laba selisih kurs sebesar Rp 17,78 miliar, laba penjualan aset tetap Rp 85 juta, dan pendapatan lain-lain Rp 224,68 miliar.

Pada saat bersamaan, beban penjualan tercatat sebesar Rp 784,82 miliar, beban administrasi dan umum Rp 209,89 miliar, dan rugi selisih nilai wajar hewan ternak Rp 30,81 miliar.

Dari rincian tersebut, perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp 1,63 triliun, naik 19,33 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 1,36 triliun. Pendapatan keuangan tercatat sebesar Rp 155,88 miliar, dengan beban keuangan Rp 235,28 miliar. Sementara bagian rugi neto entitas asosiasi dan ventura bersama tercatat sebesar Rp 6,64 miliar.

Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 1,28 triliun, naik dibanding posisi akhir 2020 sebesar Rp 1,1 triliun.

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 15,64 persen menjadi Rp 1,27 triliun dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 1 triliun. Laba per saham dasar yang diatribusikan kepada pemegang ekuitas entitas induk menjadi Rp 122 dari sebelumnya Rp 100.

Dari sisi aset perseroan hingga akhir 2021 tercatat sebesar Rp 7,41 triliun, turun dibandingkan posisi akhir 2020 sebesar Rp 8,76 triliun. Rinciannya, terdiri dari aset lancar sebesar Rp 4,84 triliun dan aset tidak lancar Rp 2,56 triliun.

Liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp 2,27 triliun, turun dibanding posisi tahun sebelumnya sebesar Rp 3,97 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 1,56 triliun, dan sisanya Rp 712,19 miliar merupakan liabilitas jangka panjang.

Sementara ekuitas perseroan hingga akhir 2021 tercatat sebesar Rp 5,14 triliun, naik dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp 4,78 triliun.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Gerak Saham ULTJ

Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan Kamis, 31 Maret 2022, saham ULTJ naik 1,01 persen menjadi Rp 1.495 per saham. Saham ULTJ dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 1.490 per saham.

Saham ULTJ berada di level tertinggi Rp 1.500 dan terendah Rp 1.475 per saham. Total frekuensi perdagangan 637 kali dengan volume perdagangan 14.700. Nilai transaksi Rp 2,2 miliar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya