Kemenhub Perkuat Koordinasi Maksimalkan Kapal Ternak

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus memperkuat korodinasi dalam memaksimalkan angkutan ternak yang saat ini sudah dijalankan

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 31 Mar 2022, 19:00 WIB
Untuk pertama kalinya, Indonesia memiliki kapal khusus untu mengangkut hewan ternak, seperti sapi dan kerbau. Kapal tersebut adalah KM Camara Nusantara 1, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (11/12/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus memperkuat korodinasi dalam memaksimalkan angkutan ternak yang saat ini sudah dijalankan. Kementerian Pertanian (Kementan) hingga BPH Migas menjadi pihak yang diaharapkan bisa membantu.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt Mugen Sartoto menjelaskan, program Tol Laut Angkutan Laut Khusus Ternak merupakan salah satu sub sistem dari sistem angkutan laut nasional.

Kapal ternak ini diharapkan menjadi solusi semakin meningkatnya kebutuhan pangan di dalam negeri, yang mana salah satunya adalah kebutuhan akan daging.

"Angkutan Khusus Ternak yang dilakukan oleh pemerintah sudah berjalan hampir 7 (tujuh) tahun dan sudah banyak mengalami peningkatan dan perkembangan, baik dari segi trayek, jumlah muatan, maupun kapasitasnya dari tahun 2015 – 2021 dengan total capaian realisasi muatan berjumlah 181.212 ekor," ujarnya, Kamis (31/3/2022).

Oleh karena itu, harus dilakukan evaluasi secara mendalam terhadap pelaksanaan angkutan khusus ternak terutama waktu pelayanan yang selama ini masih banyak terbuang.

"Kami mohon bantuan kementerian Pertanian dan Dinas terkait agar mengidentifikasi daerah-daerah mana saja yang berpotensi sebagai penghasil ternak untuk diusulkan sebagai daerah Distributor ternak. Seharusnya sebelum kapal tiba dipelabuhan muat, ternak sudah siap diangkut sehingga kapal tidak menunggu muatan di pelabuhan," ungkapnya.

 

2 dari 2 halaman

Butuh Masukan

KM Camara Nusantara 1 merupakan satu dari beberapa kapal khusus pengangkut hewan ternak yang dipersiapkan untuk mewujudkan program tol laut, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (11/12/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selain itu, Capt Mugen mengharapkan adanya masukan dari berbagai pihak dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dalam optimalisasi penyelenggaraan angkutan khusus ternak.

Dengan begitu, dapat meningkatkan perekonomian para peternak di tingkat produsen, serta meningkatkan arus distribusi ternak melalui angkutan laut dengan memperhatikan prinsip animal welfare.

Capt Mugen menjelaskan saat ini melalui aplikasi Sitolaut semua informasi jenis layanan jasa program tol laut bisa di akses dari seluruh wilayah. Dengan aplikasi ini, proses pengiriman dari lokasi asal sampai ke tujuan barang terutama untuk wilayah terluar, terdepan, terpencil dan perbatasan semakin cepat, efektif, dan menghilangkan disparitas harga antar daerah.

​​​"Penerapan aplikasi Sitolaut dimaksudkan untuk monitoring kegiatan tol laut menunjukkan kesungguhan dan komitmen semua instansi baik dari sisi pengangkutan, perdagangan dan distribusi barang dan ternak dapat bersinergi untuk meningkatkan pelayanan agar berjalan cepat, terpercaya, transparan, dan terstandar, serta biaya yang minimal sehingga dapat meningkatkan konektivitas pada daerah-daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan (3TP)," tegasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya