Densus Tangkap 6 Orang yang Terlibat Media ISIS

Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, Irjen Marthinus Hukom, menyatakan, ancaman dan propaganda dari jaringan-jaringan ISIS masih ada di Indonesia.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 21 Mar 2022, 20:19 WIB
Mata terduga teroris ditutup saat digiring anggota Densus 88 Antiteror setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (18/3/2021) (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, Irjen Marthinus Hukom, menyatakan, ancaman dan propaganda dari jaringan-jaringan ISIS masih ada di Indonesia.

"Kita lihat lagi ancaman ke depan seperti apa. Kita melihat kemarin baru saja diumumkan ada pemimpin ISIS baru, yang baru dideclare oleh ISIS di Syria untuk menggantikan pemimpin yang lama. Artinya mereka masih eksis sampai sekarang, mereka masih mengendalikan jaringan-jaringan mereka di seluruh Indonesia," kata Marthinus kepada wartawan, Senin (21/3/2022).

Bahkan, kata Marthinus, Densus baru saja menangkap 6 orang yang terlibat dengan media ISIS yang dikendalikan langsung oleh ISIS di Suriah.

"Kita juga kemarin menangkap ada 5 orang atau 6 orang yang terlibat dengan media ISIS. Mereka langsung dikendalikan dari pusat ISIS di Timur Tengah di Syria sana," ujar dia.

Media tersebut bertugas menerjemahkan propaganda ISIS yang berbahasa Arab ke bahasa Indonesia dan Inggris.

"Mereka diperintahkan untuk menduplikasi propaganda-propaganda mereka yang tadinya dalam bahasa Arab kemudian untuk di-translate ke dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris lalu disebarkan lagi ke media sosial," ujar dia.

2 dari 3 halaman

Masih Eksis

Marthinus mengingatkan bahwa ISIS masih eksis meski ada pemimpin baru.

"Secara ideologi, secara spirit, mereka tuh masih tetap ada walaupun di Timur Tengah mereka kehilangan teritori, tapi dengan hadirnya pemimpin baru, artinya ada napas atau angin segar buat mereka untuk kembali eksis," pungkasnya.

 

3 dari 3 halaman

Infografis

Infografis Harapan Peningkatan Kekuatan dan Anggaran Densus 88 Antiteror. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya