AS Tunda Vaksin COVID-19 Pfizer untuk Balita, Tidak Ampuh Lawan Omicron

Regulator kesehatan AS menunda peninjauan vaksin COVID-19 Pfizer untuk anak di bawah 5 tahun lantaran regimen dua dosisnya tidak ampuh melawan varian Omicron.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Feb 2022, 12:00 WIB
Orang-orang mengantre untuk menerima tes Covid-19 di New York, Selasa (4/1/2022). Amerika Serikat (AS) mencatat lebih dari 1 juta kasus Covid-19 pada 3 Januari 2022, menurut data dari Universitas Johns Hopkins, ketika varian Omicron terus menyebar dengan kecepatan tinggi. (ANGELA WEISS/AFP)

Liputan6.com, D.C - Regulator kesehatan Amerika Serikat menunda peninjauan vaksin COVID-19 Pfizer untuk anak di bawah 5 tahun atau balita lantaran regimen dua dosisnya tidak ampuh melawan varian Omicron, demikian laporan Wall Street Journal (WSJ) pada Jumat (18/2).

Pekan lalu Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengatakan pihaknya memerlukan lebih banyak data tentang vaksin tersebut, sehingga mereka memutuskan untuk menunda penggunaan vaksin pada anak usia 6 bulan - 4 tahun, setidaknya selama dua bulan.

Gambaran awal pada data menunjukkan vaksin tersebut ampuh melawan varian Delta selama pengujian, selagi Delta menjadi varian dominan.

Namun sejumlah anak yang sudah divaksin menderita COVID-19 begitu Omicron muncul, bunyi laporan tersebut, mengutip orang-orang yang mengetahui keputusan FDA --Reuters mewartakan sebagaimana dikutip dari Antara, Minggu (20/2/2022).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670

2 dari 2 halaman

Disebut Kurang Ampuh Melawan Omicron

Orang-orang menunggu untuk dites di van pengujian Covid-19 mobile di Times Square, New York, Selasa (4/1/2022). AS mencatat lebih dari 1 juta kasus Covid-19 pada 3 Januari, menurut data dari Universitas Johns Hopkins, ketika varian Omicron terus menyebar dengan cepat. (TIMOTHY A. CLARY/AFP)

Akan tetapi sejak keseluruhan kasus COVID-19 mereda, sejumlah kecil kaus Omicron membuat vaksin tampaknya kurang ampuh dalam analisis statistik awal, demikian laporan tersebut.

FDA tidak menanggapi Reuters untuk dimintai komentar.

Pfizer dan BioNTech telah mengajukan data tentang dua dosis pertama dari rencana regimen tiga dosis awal Februari ini atas permintaan FDA. Pihak Pfizer tidak mengungkapkan data tentang efikasi.

Pengajuan itu mengejutkan, sebab pada Desember 2021 kedua perusahaan mengatakan hasil uji coba awal dari vaksin dua dosis rendah tidak seperti yang dibayangkan dan uji klinis beralih untuk menguji versi tiga dosis.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya