Di Tengah Ketegangan Atas Ukraina, Rusia Gelar Latihan Senjata Nuklir

Presiden Vladimir Putin akan mengawasi latihan pasukan nuklir Rusia yang bakal melibatkan peluncuran rudal penjelajah dan balistik.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Feb 2022, 20:35 WIB
Peluncuran rudal jelajah antarbenua bertenaga nuklir Rusia terbaru saat uji coba. Presiden Vladimir Putin mengklaim bahwa persenjataan mereka tidak dapat dicegat oleh musuh. (RU-RTR Russian Television via AP)

Liputan6.com, Moskow - Presiden Vladimir Putin akan mengawasi latihan pasukan senjata nuklir Rusia yang bakal melibatkan peluncuran rudal penjelajah dan balistik pada Sabtu, demikian menurut Kementerian Pertahanan, dalam pamer kekuatan terbaru di tengah ketegangan dengan Ukraina dengan negara Barat.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan latihan itu merupakan bagian dari proses pelatihan rutin dan membantah bahwa Rusia mengisyaratkan eskalasi kebuntuan.

Menurut Peskov, peran Putin sangat penting dan presiden kemungkinan akan berpartisipasi dari "pusat situasi," Reuters mewartakan sebagaimana dikutip dari Antara, Sabtu (19/2/2022).

Latihan tersebut menyusul sederet manuver besar-besaran pasukan bersenjata Rusia dalam empat bulan terakhir yang meliputi pengerahan tentara tambahan - yang diprediksikan negara Barat jumlahnya mencapai 150.000 atau lebih - ke wilayah utara, timur dan selatan Ukraina.

Putin dan sejumlah pejabat tinggi lainnya kerap menyebut fakta bahwa Rusia, bersama dengan Amerika Serikat, adalah salah satu kekuatan nuklir terbesar di dunia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670

2 dari 3 halaman

Kesiapan Senjata Nuklir Rusia

Sebuah truk membawa rudal balistik antarbenua Sarmat Rusia terbaru melintasi hutan di lokasi yang tidak diketahui di Rusia. Presiden Vladimir Putin mengklaim bahwa persenjataan mereka tidak dapat dicegat oleh musuh. (RU-RTR Russian Television via AP)

Kemhan Rusia mengatakan latihan nuklir akan menguji kesiapan komando dan kontrol militer, kru tempur, kapal perang dan pengangkut rudal strategis serta keandalan senjata nuklir dan non-nuklir strategis.

Latihan itu juga akan melibatkan Pasukan Angkatan Udara Rusia, Distrik Militer Selatan, Pasukan Rudal Strategis, Armada Utara dan juga Armada Laut Hitam.

Tentara rudal strategis Rusia berjumlah 50.000 orang dari total 900.000 tentara militer aktif, menurut Institut Internasional untuk Studi Strategis pekan ini dalam laporan Military Balance tahunan mereka.

Pihaknya juga menambahkan bahwa teknologi Rusia secara signifikan sudah diperbarui selama enam tahun terakhir.

3 dari 3 halaman

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi COVID-19

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya