Rupiah Menguat Jelang Pengumuman Suku Bunga Acuan BI

Nilai tukar rupiah menguat jelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) siang nanti.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 10 Feb 2022, 11:11 WIB
Karyawan menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah menguat jelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) siang nanti.

Kurs rupiah bergerak menguat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi 14.348 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.358 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah masih berpeluang menguat hari ini terhadap dolar AS karena pasar masih terlihat optimistis terhadap pemulihan ekonomi dengan positifnya indeks-indeks saham global pada perdagangan kemarin dan pergerakan indeks saham Asia pagi ini.

"Hari ini dari dalam negeri, pasar juga akan fokus ke RDG BI. BI kemungkinan akan mempertahankan suku bunga acuannya, meskipun tingkat inflasi di Januari sudah di dalam kisaran target BI," ujar Ariston.

Namun demikian, lanjut Ariston, pelaku pasar akan melihat langkah moneter lainnya yang akan dilakukan Bank Indonesia setelah pada rapat sebelumnya bank sentral menyatakan akan menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM) yang artinya pengetatan moneter akan dimulai tahun ini.

"Bila ada kebijakan tambahan yang mengarah ke pengetatan moneter, rupiah masih terdukung menguat hari ini," kata Ariston.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Prediksi Rupiah

Teller menghitung mata uang Rupiah di Jakarta, Kamis (16/7/2020). Penguatan Rupiah dipengaruhi aliran masuk modal asing yang cukup besar pada Mei dan Juni 2020. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Di sisi lain, konsolidasi pergerakan rupiah mungkin terjadi hari ini, karena pelaku pasar menantikan data inflasi konsumen AS bulan Januari yang akan dirilis malam ini.

"Data inflasi AS yang melebihi ekspektasi pasar yaitu sebesar 7,3 persen akan memvalidasi ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif tahun ini. Dan ini berpotensi mendorong penguatan dolar AS," ujar Ariston.

Dengan kemungkinan konsolidasi tersebut, lanjut Ariston, penguatan rupiah mungkin tidak jauh dan berpotensi tertekan lagi.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di Rp14.340 per dolar AS hingga Rp14.370 per dolar AS.

Pada Rabu (9/2) rupiah ditutup menguat 41 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp14.358 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.399 per dolar AS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya