Demonstrasi Tolak Aturan COVID-19 Tak Terkendali, Ottawa Kini Berstatus Darurat

Ibu kota Kanada, Ottawa menerapkan status darurat akibat demonstrasi menolak aturan pembatasan COVID-19.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 07 Feb 2022, 10:05 WIB
Bendera negara Kanada

Liputan6.com, Jakarta - Ibu Kota Kanada, Ottawa kini berstatus dalam keadaan darurat akibat demonstrasi lebih dari seminggu yang dilakukan pengemudi truk terhadap aturan pembatasan COVID-19.

Dikutip BBC, Senin (7/2/2022), Wali Kota Ottawa Jim Watson mengatakan,  kota itu benar-benar di luar kendali, dengan jumlah demonstran melebihi polisi.

Menurut dia, demonstrasi tersebut mengancam keselamatan dan keamanan warga.

Pengemudi truk telah melumpuhkan pusat kota Ottawa dengan kendaraan dan tenda menghalangi jalan.

Kampanye "Konvoi Kebebasan" dimulai sebagai gerakan menentang persyaratan pemerintah agar pengemudi truk divaksinasi terhadap COVID-19. Watson belum memberikan perincian tentang tindakan apa yang mungkin dia terapkan.

Namun, polisi mengatakan akan meningkatkan penegakan hukum, termasuk kemungkinan penangkapan mereka yang berusaha membantu para pengunjuk rasa.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Status Keadaan Darurat

Seorang perempuan berjalan di dekat pusat kebugaran GoodLife yang ditutup di Toronto, Ontario, Rabu (5/1/2022). Salah satu provinsi di Kanada tersebut memberlakukan pembatasan baru mulai hari ini untuk memperlambat penyebaran Covid-19 varian Omicron. (Geoff Robins / AFP)

Sebuah pernyataan dari otoritas kota mengatakan keadaan darurat "mencerminkan bahaya dan ancaman serius terhadap keselamatan dan keamanan penduduk yang ditimbulkan oleh demonstrasi yang sedang berlangsung dan menyoroti perlunya dukungan dari yurisdiksi dan tingkat pemerintahan lain". 

Beberapa warga Ottawa keberatan dengan demonstrasi tersebut.

Keluhan berkisar dari truk mogok yang menghambat lalu lintas dan struktur kayu darurat di taman kota hingga kehilangan pendapatan dan ketakutan akan pelecehan dan bahkan kekerasan.

Polisi mengatakan mereka prihatin tentang bagaimana konvoi itu menarik retorika ekstremis.Sebagai tanggapan, penyelenggara Freedom Convoy telah berjanji untuk memprotes secara damai dan menghormati hukum, tetapi juga untuk "tinggal selama yang diperlukan".

3 dari 3 halaman

Infografis Kasus Omicron Jelang Olimpiade Beijing 2022:

Infografis Kasus Omicron Jelang Olimpiade Beijing 2022 (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya