Rupiah Lesu Jelang Akhir Pekan Dipicu Kekhawatiran Inflasi

Kurs rupiah sedikit melemah 6 poin atau 0,04 persen ke posisi 14.383 per dolar Amerika Serikat (AS) dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.377 per dolar AS.

oleh Tira Santia diperbarui 04 Feb 2022, 10:40 WIB
Pekerja menunjukan mata uang Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (19/6/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini Rabu (19/6) ditutup menguat sebesar Rp 14.269 per dolar AS atau menguat 56,0 poin (0,39 persen) dari penutupan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar )

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah diperkirakan melemah menjelang akhir pekan ini. Pelemahan rupiah dipicu kekhawatiran inflasi.

Kurs rupiah sedikit melemah 6 poin atau 0,04 persen ke posisi 14.383 per dolar Amerika Serikat (AS) dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.377 per dolar AS.

"Nilai tukar rupiah masih berpotensi tertekan hari ini terhadap dolar AS. Kekhawatiran pasar terhadap inflasi bisa menjadi pemicu pelemahan rupiah," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Jumat (4/2/2022).

Menurut dia, kenaikan harga minyak mentah sebagai sumber energi yang menyentuh kisaran 90 dolar AS per barel, pertama kali sejak tahun 2014, akan menjadi pendorong kenaikan inflasi global.

Selain itu inflasi yang melonjak di AS juga akan mengkonfirmasi kebijakan pengetatan moneter Negeri Paman Sam, yang lebih agresif ke depan yang akan mendorong penguatan dolar AS.

Meski begitu saat berita ini ditulis, indeks dolar AS masih terlihat melemah 0,13 persen ke level 95,25.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Prediksi Rupiah

Teller menghitung mata uang Rupiah di Jakarta, Kamis (16/7/2020). Penguatan Rupiah dipengaruhi aliran masuk modal asing yang cukup besar pada Mei dan Juni 2020. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu dari dalam negeri, Ariston berpendapat kondisi penularan COVID-19 yang semakin tinggi akan meresahkan pelaku pasar.

"Hal ini tentunya bisa menekan nilai tukar rupiah," ungkapnya.

Jumlah kasus harian terkonfirmasi positif COVID-19 di Tanah Air pada Kamis (03/02) kemarin bertambah 27.197 kasus sehingga total kasus mencapai 4,41 juta kasus.

Dengan demikian Ariston memproyeksikan kurs rupiah hari ini akan melemah ke arah 14.400 per dolar AS, dengan support di kisaran 14.350 per dolar AS.

Pada Kamis (27/1) rupiah ditutup melemah 36 poin atau 0,25 persen ke posisi 14.389 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.353 per dolar AS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya