Diterjang Covid-19, Dua Fakultas di UM Hentikan Kuliah Tatap Muka

Berdasarkan pantauan, perkuliahan tatap muka yang digantikan dengan daring dilakukan di Fakultas Sastra dan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK).

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Feb 2022, 11:04 WIB
ilustrasi virus corona covid-19 copyright by diy13 (Shutterstock)

Liputan6.com, Malang - Sejumlah fakultas di Universitas Negeri Malang (UM) menghentikan pembelajaran tatap muka dan kembali menjalankan perkuliahan secara daring setelah adanya laporan tujuh warga kampus terpapar COVID-19.

Anggota Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 UM Erianto Fanani mengatakan, temuan kasus COVID-19 tersebut bermula saat ada salah satu mahasiswa yang mengalami keluhan kesehatan.

"Ada inisiatif untuk swab dari mahasiswa itu. Hasilnya positif dan kemudian menghubungi dosen, termasuk Satgas COVID-19 UM. Data yang sudah masuk, ada satu dosen dan enam mahasiswa," kata Erianto, Senin (31/1/2022), dikutip dari Antara.

Berdasarkan pantauan, perkuliahan tatap muka yang digantikan dengan daring dilakukan di Fakultas Sastra dan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK). Suasana pada dua fakultas itu pada Senin (31/1/2022) tampak lengang dan longgar.

Akses sejumlah gedung terlihat dikunci dan tidak ada aktivitas perkuliahan. Selain itu, aktivitas pada layanan administrasi juga dihentikan sementara. Kegiatan pada fakultas tersebut terlihat sejumlah pekerja membersihkan bangunan.

Erianto menjelaskan, keputusan untuk tetap melakukan perkuliahan secara tatap muka atau daring merupakan kewenangan penuh dari masing-masing fakultas. Satgas COVID-19 UM sejauh ini memberikan rekomendasi-rekomendasi pada fakultas yang ada.

"Yang jelas, begitu ada kasus memang kita rekomendasikan untuk sementara aktivitas atau kegiatan dilakukan secara daring. Untuk keputusan daring, luring atau hibrid itu ada di pimpinan fakultas," ujarnya.

Ia menambahkan untuk saat ini kondisi pasien konfirmasi positif COVID-19 yang merupakan warga UM tersebut dalam kondisi baik. Pihak Satgas COVID-19 UM terus melakukan monitoring kondisi kesehatan warga yang terpapar tersebut.

Pihak kampus, lanjutnya, juga telah melakukan tracing kepada para kontak erat pasien kasus konfirmasi positif COVID-19 tersebut. Pelaksanaan tracing tidak hanya dilakukan pada rekan satu kelas, melainkan semua kontak erat yang ditemui oleh pasien konfirmasi.

"Misal, ada satu mahasiswa dan dia bertemu orang banyak, itu yang kita tracing kontak eratnya. Kita menghitung dia bertemu dengan siapa saja, bisa satu kelas atau lebih. Tracing kita lakukan agar tidak menyebar secara luas," ujarnya.

Dari enam orang mahasiswa yang terkonfirmasi terpapar COVID-19 tersebut, lanjutnya, tidak hanya berasal dari satu program studi saja. Akan tetapi dari sejumlah program studi dan berbeda angkatan.

"Enam orang ini tersebar, tidak hanya satu fakultas. Lebih dari satu prodi dan tidak hanya dari satu fakultas," katanya.

2 dari 2 halaman

Testing dan Tracing

Saat ini UM juga terus melakukan penguatan langkah pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing) dan perawatan (treatment). Dari tujuh orang yang terpapar itu, satu orang menjalani isolasi pada fasilitas yang disediakan kampus, sementara lainnya melakukan isolasi mandiri.

Di Kota Malang, kasus COVID-19 terus mengalami peningkatan sepekan terakhir. Data kasus aktif hingga 30 Januari 2022 menyentuh angka 274 kasus, naik signifikan dibanding angka pertengahan Januari lalu yang sempat menyisakan empat kasus aktif.

Tercatat, hingga Minggu (30/1) berdasar data Pemerintah Provinsi Jawa Timur, di wilayah Kota Malang ada sebanyak 15.999 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total itu, 14.592 orang dilaporkan telah sembuh, 1.133 orang dinyatakan meninggal dunia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya