Tes Antigen Acak ke SD dan SMP Usai Muncul Covid-19 di Sekolah Kota Malang

Swab tes antigen acak dilakukan usai muncul kasus Covid-19 di dua sekolah di Kota Malang

oleh Zainul Arifin diperbarui 22 Jan 2022, 14:05 WIB
Tenaga kesehatan mengambil sampel dengan metode antigen ke seorang siswa SMP Negeri 6 Kota Malang guna memastikan PTM aman bebas Covid-19 (Humas Pemkot Malang)

Liputan6.com, Malang - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menggelar tes swab antigen di sedikitnya enam sekolah. Tujuannya, memastikan pembelajaran tatap muka (PTM) tetap aman seiring kasus Covid-19 di Malang yang muncul di dua sekolah berbeda.

Kepala Dinkes Kota Malang Husnul Muarif mengatakan, sampai Jumat (21/1/2022), tes swab antigen sudah menyasar enam sekolah. Peserta tes cepat secar acak itu mulai dari siswa, guru dan pegawai di lingkungan sekolah.

“Ini upaya menjamin pelaksanaan PTM tetap aman bagi seluruh peserta didik, guru dan pegawai,” kata Husnul di Malang, Jumat, 21 Januari 2022.

Sekolah ke enam yang dilaksanakan tes swab antigen yakni di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 21 Kota Malang melibatkan sebanyak 136 warga sekolah. Hasilnya, semua sampel tes menunjukkan negatif atau tak ditemukan ada yang terinfeksi Covid-19.

“Hasil di sekolah ini aman, tidak ditemukan ada yang positif terinfeksi Covid-19,” ujar Husnul.

Dinkes berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) untuk tes swab antigen acak itu. Pelaksanaan tes mulai tingkat SD dan SMP dilakukan secara sampling dengan jadwal menyesuaikan. Guna mencegah kasus Covid-19 di Malang yang muncul di sekolah.

“Jadwal tes ditentukan oleh Dikbud. Kami lewat laboratorium kesehatan daerah yang mengambil sampel,” ujar Husnul.

2 dari 2 halaman

Covid-19 di Sekolah

Berdasarkan catatan Liputan6, kasus Covid-19 muncul di dua sekolah berbeda yakni satu kasus di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1. Serta ada sebanyak 38 kasus ditemukan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang.

Seluruh pasien positif di dua sekolah yang dinyatakan positif Covid-19 itu telah menjalani karatina. Sedangkan PTM resmi dihentikan diganti dengan pembelajaran secara daring. Dua sekolah itu berada di bawah Kementerian Agama.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana, mengatakan SD dan SMP di bawah kewenangan dinasnya menjalankan PTM 100 persen sejak 10 Januari 2022 lalu. Pihak sekolah juga diminta selalu patuh dan menerapkan protokol kesehatan.

“Ada evaluasi rutin setiap pekan guna melihat jumlah peserta belajar serta mengecek ada yang positif Covid-19 atau tidak. Alhamdulillah sampai hari ini nihil kasus,” kata Suwarjana.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya