Hunian Warga Terdampak Semeru Bakal Dibangun di Desa Sumberwujur dan Oro Oro Ombo

Thoriq juga menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan konsep Huntara dan Huntap yang nyaman dan memberikan ruang untuk melakukan aktivitas ekonomi.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 17 Des 2021, 10:13 WIB
Petugas penyelamat melakukan operasi pencarian pascaerupsi Gunung Semeru di Desa Curah Kobokan, Lumajang, Jawa Timur, 10 Desember 2021. Erupsi Gunung Semeru mengakibatkan 45 orang meninggal, sembilan orang hilang, 20 orang luka berat, dan 82 orang luka ringan. (Juni Kriswanto/AFP)

Liputan6.com, Surabaya - Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyatakan, pihaknya bersama pemerintah pusat serta lembaga terkait telah menyiapkan lahan dengan total luasan 90,98 Ha untuk Hunian Sementara dan Tetap (Huntara dan Huntap) warga terdampak guguran awan panas Gunung Semeru.

"Lokasi relokasinya terbagi di dua wilayah yaitu Desa Sumberwujur, Kecamatan Candipuro dan di Desa Oro Oro Ombo Kecamatan Pronojiwo," tuturnya usai rapat virtual dengan Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin, Kamis (16/12/2021).

Thoriq mengatakan, penentuan dua lokasi tersebut sepenuhnya berdasarkan hasil rapat antara Pemkab Lumajang dengan Badan Geologi ESDM pada Rabu 15 Desember kemarin.

"Hasilnya dinyatakan bahwa kondisi geografis kedua lokasi masuk zona aman, karena rendah terhadap potensi gempa," katanya.

Thoriq juga menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan konsep Huntara dan Huntap yang nyaman dan memberikan ruang untuk melakukan aktivitas ekonomi.

"Insyaallah lokasi huntara yang akan dibangun nantinya juga akan jadi lokasi hunian tetap (huntap) yang sedang kami siapkan juga," ucapnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Siapkan Lahan Komersial

Warga terdampak letusan gunung Semeru mengungsi di tempat penampungan sementara di desa Sumber Wuluh di Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). Berdasarkan laporan Posko Tanggap Darurat Bencana Gunung Semeru erupsi, total korban jiwa ada sebanyak 15 orang meninggal dunia. (Juni Kriswanto/AFP)

Tak hanya itu, Thoriq juga memastikan dalam upaya relokasi tersebut tetap memberikan ruang aktivitas ekonomi warga. Salah satunya dengan menyiapkan lahan komersial.

"Itu bisa dimanfaatkan menjadi kandang terpadu. Kami berharap ini bisa dimanfaatkan menjadi kandang sapi perah, seperti di kawasan Senduro," ujarnya.

Hingga saat ini, Thoriq mengaku dirinya perlu mendengar lebih jauh kemauan warga terdampak. Menurutnya, apa yang dipersiapkan harus sesuai dengan harapan masyarakat.

"Jadi kalau ada yang minta dijadikan tetap satu RT atau RW dengan tempat tinggal yang lama kami akan usahakan bisa," ucapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya