Menkes: Indonesia Bakal Lakukan Transformasi Teknologi Kesehatan

Menkes mengungkapkan, transformasi teknologi kesehatan yang akan dilakukan Indonesia akan mencakup transformasi teknologi informasi dan bidang bioteknologi

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 02 Des 2021, 14:14 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin (kiri) bersama Randy Jusuf, Managing Director Google Indonesia (kanan) di acara Google for Indonesia (Dok. Google Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa transformasi teknologi kesehatan menjadi salah satu transformasi besar yang akan dilakukan di sektor kesehatan Indonesia.

Menkes Budi menuturkan transformasi teknologi kesehatan yang dilakukan terbagi menjadi dua yaitu transformasi teknologi informasi dan di bidang bioteknologi.

"Saya percaya sekali dengan adanya artificial intelligence, big data, internet of things akan mengubah secara drastis konstelasi industri kesehatan," kata Budi di acara Google for Indonesia, Kamis (2/12/2021).

Menurut Menkes, perubahan itu akan terjadi baik dari sisi diagnosis, testing, skrining, maupun delivery.

"Kalau kita lihat, sekarang kita baru bermain di sisi delivery misalnya telemedicine, teleconsultation. Tapi sebenarnya bukan hanya itu," kata mantan Wakil Menteri BUMN tersebut.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Bioteknologi

Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan usai menjalani vaksinasi COVID 19 dosis kedua di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/1/2021). Pemerintah mengharapkan per harinya 900 ribu hingga 1 juta masyarakat Indonesia dapat menerima vaksin. (Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden)

Budi melanjutkan, dengan integrasi data yang rencananya akan dilakukan, ribuan bahkan jutaan data CT scan atau MRI dapat dimasukkan.

"Itu akan sangat membantu kalau ada machine learning atau artificial intelligence yang jago, ini akan sangat membantu diagnosis kesehatan kita," kata Budi.

Selain itu, Menkes juga mengatakan transformasi teknologi kesehatan lainnya adalah di sisi bioteknologi, misalnya dalam penanganan kanker dan juga anti-aging.

"Karena bioteknologi ini berbasis genom, besaran data sekuens genom untuk virus mungkin 10 pangkat 3, kalau manusia 10 pangkat 9. Ini perlu banyak ruang penyimpanan dan data," kata Menkes.

Maka dari itu, data dan informasi dengan volume besar tersebut harus diolah menggunakan kecerdasan buatan, agar bioteknologi di Indonesia ke depannya bisa berkembang.

3 dari 4 halaman

Google Bantu Penanganan Pandemi di RI

Pasien yang terkonfirmasi COVID-19 bisa dapat paket obat gratis di aplikasi telemedicine selama isolasi mandiri dengan beberapa tahapan berikut ini. (FOTO: Unsplash.com/Bruce Mars).

Pada kesempatan yang sama, Menkes juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Google yang membantu penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Kami pakai Cloud Services. Kami juga pakai Maps. Saya berharap komunikasi nanti juga bisa dibantu, YouTube juga banyak kita gunakan untuk sosialisasi," kata Budi.

Menurut Menkes, edukasi dan promosi saat ini adalah bagian penting dari industri kesehatan yang harus direformasi.

"Tidak bisa hanya pakai buku saja atau masukkan di koran. Orang sekarang lebih banyak lihat gadget, lihat WhatsApp, dan YouTube," kata Menkes.

Randy Jusuf, Managing Director Google Indonesia mengatakan, Google memang telah bermitra dengan sejumlah otoritas kesehatan dalam membantu penanganan Covid-19 di Indonesia.

"Kementerian Kesehatan menjadi mitra utama kami," kata Randy dalam kesempatan yang sama.

(Dio/Isk)

4 dari 4 halaman

Infografis: Yuk! Pakai Masker dan Segera Vaksin Covid-19

Infografis Yuk! Pakai Masker dan Segera Vaksin Covid-19 (Liputan6.com/Niman)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya