Tips Windy Cantika Aisah untuk Hindari Doping

Sanksi Badan Antidoping Dunia (WADA) untuk Indonesia membuat lifter putri nasional Windy Cantika Aisah makin berhati-hati. Dia tidak mau salah mengonsumsi makanan yang bisa membuatnya dilarang berpartisipasi.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 25 Okt 2021, 21:30 WIB
Lifter putri Jawa Barat, Windy Cantika Aisah (tengah) melakukan selebrasi di podium usai meraih medali emas kelas 49 kg dengan total angkatan 192 kg. (Foto: PB PON XX PAPUA/Dadang Tri)

Liputan6.com, Jakarta - Sanksi Badan Antidoping Dunia (WADA) untuk Indonesia membuat lifter putri nasional Windy Cantika Aisah makin berhati-hati. Dia tidak mau melakukan kesalahan yang bisa membuatnya dilarang berpartisipasi.

Salah satu bentuknya terkait air minum. Dia membawa botol sendiri agar tidak terjadi hal tidak diinginkan, seperti air minum yang dimasukkan zat doping oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.

"Air minum itu dimasukkan saku oleh pelatih atau dijaga sama kita. Tidak boleh bergelatakan sembarangan. Kalau kita merasa sudah menyimpan air sendiri tanpa dijaga, ya kita buka lagi yang baru," ungkap Windy kepada Liputan6.com.

Lifter kelahiran Bandung 19 tahun silam ini berbagi cara agar tetap bersih dari doping. Sebab, ia mengatakan, tidak jarang kandungan doping di obat-obat ringan. Maka atlet tidak boleh sembarangan minum.

Windy menambahkan, sejumlah obat untuk flu ringan atau sakit kepala apabila dikonsumsi beberapa hari sebelum bertanding, bisa membuat atlet dianggap memakai doping. Demikian pula obat-obat yang digunakan ketika atlet dalam pemulihan cedera, di mana terdapat juga kandungan doping sehingga mesti berhati-hati.

"Kalau misalnya kita sakit, langsung lapor ke pelatih dan konsultasi ke dokter, agar dicarikan jalan keluarnya untuk memakai obat tertentu yang tidak mengandung doping," ungkapnya.

2 dari 3 halaman

Tujuan Setiap Atlet

Logo Badan Anti-Doping Dunia (WADA). (TOFIK BABAYEV / AFP)

Windy juga mengaku sedih dan kecewa dengan kenyataan bahwa tidak ada Merah Putih ketika atlet Indonesia memenangi kejuaraan olahraga. Padahal tujuan atlet berkompetisi di event olahraga dunia adalah untuk melihat bendera Merah Putih berkibar.

"Kita (atlet) berjuang, sakit-sakitan, cedera, buat apa kalau bukan buat Merah Putih. Cuma ini kan, enggak tahu kesalahannya dari siapa, jadi ya kita harus jalani," ucap Windy kepata Liputan6.com.

Meski begitu, peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 ini mengaku akan terus fokus pada latihan dan pertandingan. Dengan begitu dia bisa tetap bisa memberi yang terbaik untuk Indonesia.

"Kan Indonesia-nya tetap ada. Kita bela negaranya harus tetap, meskipun benderanya tidak bisa dinaikkan. Tetap saja kita harus semangat buat Merah Putih," dia menambahkan.

Selengkapnya baca di sini...

3 dari 3 halaman

Infografis

Jumlah atlet yang tersandung doping di Olimpiade (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya