PLN Proyeksikan Pendapatan PT Energy Management Indonesia Capai Rp 8 Triliun di 2025

Misi Energy Management Indonesia menjadi service dan pilihan konsumen Asia Tenggara untuk mempercepat program dekarbonisasi nasional.

oleh Tira Santia diperbarui 22 Okt 2021, 12:50 WIB
Pembangkit Listrik PLN dengan batu bara. Dok PLN

Liputan6.com, Jakarta - PT Energy Management Indonesia (PT EMI) resmi menjadi anak perusahaan PT PLN (Persero). PT Energy Management Indonesia menjadi sarana untuk mendukung Inisiatif Dekarbonisasi Menuju Green Economy.

Secara legal hal itu telah tertuang dalam keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia terkait perubahan anggaran dasar PT Energy Management Indonesia pada 9 September 2021.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini memproyeksikan, PT EMI akan memperoleh pendapatan sebesar Rp 8 triliun pada 2025 atau bahkan secara kumulatif akan mencapai hingga Rp 13 triliun.

“Insyallah dengan keberhasilan transformasi EMI yang akan datang dan asumsi dukungan penuh segenap stakeholder maka diproyeksikan pada 2025 EMI akan mencapai pendapatan sebesar Rp 8 triliun atau secara kumulatif ke depan sebesar Rp 13 triliun,” kata Zulkifli.

Di samping itu, resminya PT EMI bergabung dengan PLN. Dia berharap seluruh stakeholder bisa mendukung PT EMI sebagai energy service company dan menjadi pilihan konsumen se-Asia Tenggara.

“Kami sampaikan permohonan dukungan dari seluruh stakeholder bagi EMI untuk mewujudkan misi EMI sebagai service dan pilihan konsumen Asia Tenggara untuk mempercepat program dekarbonisasi nasional menuju ekonomi hijau Indonesia,” kata Zulkifli.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Rencana Umum Energi Nasional

PT PLN (Persero) menambah Interbus Trafo (IBT) berkapasitas 500 MVA di Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Grati, Pasuruan, Jawa Timur

Dirut PLN optimis EMI sebagai anak perusahaan mampu mewujudkan Rencana Umum Energi Nasional (REN) yang telah ditetapkan Pemerintah.

Adapun dalam REN sendiri terdapat beberapa butir kunci mengenai beberapa kebijakan utama dan pendukung di bidang energi. Pertama, ketersediaan energi untuk kebutuhan nasional.

Kedua, green yakni penetapan energi baru terbarukan (EBT) sebagai prioritas pengembangan energi nasional ke depan yang dibarengi dengan pengembangan dan penerapan teknologi energi.

Terkait dengan aspirasi Green ini Pemerintah menyampaikan pesan sebagaimana dikutip dari pidato Presiden republik Indonesia Joko Widodo 16 Agustus 2021, yaitu ekosistem investasi dan kolaborasi di dunia usaha juga dimaksudkan untuk mempercepat perkembangan ekonomi berbasis inovasi dan teknologi khususnya arah ekonomi hijau atau green economy.

“Dari pesan tersebut prinsip green ekonomi salah satunya adalah penurunan CO2 dan tingkat polusi menuju zero net emission akan kita arahkan. Pemerintah juga telah mencanangkan target Indonesia menuju net zero emission selambat-lambatnya tahun 2060,” pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya