Laju IHSG Fluktuaktif Jelang Libur, Saham IATA Pimpin Penguatan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 0,10 persen ke posisi 6.665,7 pada pra pembukaan perdagangan Selasa, 19 Oktober 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Okt 2021, 09:30 WIB
Pialang tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada perdagangan Selasa pagi (19/10/2021). Akan tetapi, penguatan IHSG terbatas dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) makin menguat.

Pada pra pembukaan perdagangan, IHSG naik tipis 0,10 persen ke posisi 6.665,7. Sekitar pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 0,13 persen ke posisi 6.667. Indeks LQ45 menanjak 0,29 persen ke posisi 978. Seluruh indeks saham acuan menghijau. Pada pukul 09.26 WIB, IHSG berbalik arah ke zona merah.

Pada perdagangan Selasa pagi, IHSG berada di level tertinggi 6.677,59 dan terendah 6.6657,47. Sebanyak 216 saham menguat sehingga angkat IHSG. 104 saham melemah dan 213 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 701.071 kali dengan volume perdagangan 1,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 669,9 miliar. Investor asing beli saham Rp 23,7 miliar di pasar regular.

Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.090. Sebagian besar sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXtransportasi naik 1,43 persen, dan pimpin penguatan. Diikuti IDXbasic menghijau 0,38 persen dan IDXsiklikal menanjak 0,24 persen.

Sementara itu, IDXindustri melemah 0,42 persen, IDXenergy merosot 0,20 persen dan IDXproperty tergelincir 0,21 persen.

2 dari 4 halaman

Top Gainers dan Losers

Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham IATA naik 34,33 persen

-Saham PTIS naik 25 persen

-Saham POLU naik 20,86 persen

-Saham PNSE naik 18,75 persen

-Saham FMII naik 14,71 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham DART turun 6,96 persen

-Saham GSMF turun 6,77 persen

-Saham INPP turun 6,72 persen

-Saham MBSS turun 6,67 persen

-Saham TRUE turun 6,54 persen

3 dari 4 halaman

Aksi Investor Asing

Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BMRI senilai Rp 49,2 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 39,5 miliar

-Saham ASII senilai Rp 9,7 miliar

-Saham SIDO senilai Rp 7,5 miliar

-Saham INDY senilai Rp 3,3 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 37,3 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 8,7 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 5,2 miliar

-Saham SMGR senilai Rp 2,7 miliar

-Saham IPTV senilai Rp 1,8 miliar

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia

Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia sebagian besar menguat. Indeks Hang Seng naik 1,15 persen, indeks Korea Selatan Kospi mendaki 0,71 persen, indeks Jepang Nikkei bertambah 0,63 persen, indeks Shanghai menguat 0,42 persen, indeks Singapura bertambah 0,48 persen dan indeks Taiwan naik 1,09 persen.

Mengutip laporan PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG naik dan mencoba menembus level resistance 6.690 pada intraday perdagangan Senin, 18 Oktober 2021. Akan tetapi, penguatan IHSG terbatas setelah produk domestik bruto (PDB) China lebih lemah dari perkiraan.

Di sisi lain, reli sektor perbankan didorong oleh bank digital dan bank BUMN. Diikuti sejumlah saham ritel dan saham industri pulp and paper.

Sementara itu, kepercayaan pasar terbangun setelah pemerintah melonggarkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) lebih lanjut ke level 1-2 untuk sebagian besar Jawa Bali dengan lebih banyak relaksasi terjadi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya