Hyperdontia, Kondisi Ketika Jumlah Gigi Berlebih

Kenali apa itu hyperdontia dan tandanya.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Okt 2021, 12:00 WIB
Ilustrasi sakit gigi dan mulut. (dok. Maria Lysenko/Unsplash.com)

Liputan6.com, Jakarta - Hyperdontia adalah kondisi mulut yang ditandai dengan jumlah gigi yang berlebih, di mana seseorang memiliki lebih dari 20 gigi primer atau lebih dari 32 gigi permanen. Gigi tambahan tersebut dinamakan gigi supernumerary.

Gigi supernumerary dapat muncul pada bagian lengkung gigi manapun, namun biasanya tumbuh pada lengkungan maxillary (atas).

Multiple supernumerary teeth jarang terjadi pada individu tanpa penyakit atau sindrom terkait.

Menurut WebMed, kondisi ini umumnya terkait dengan peningkatan gigi supernumerary, meliputi bibir dan langit-langit sumbing, cleidocranial dysplasia, dan Gardner syndrome.

Walau tidak ada pembagian jenis kelamin yang signifikan pada gigi primer supernumerary, sebuah survei mengatakan bahwa pria mengalami kondisi ini sekitar 2 kali lebih sering dibandingkan wanita ketika pertumbuhan gigi permanen.

Untungnya, kondisi ini dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko sesuai dengan tanda dan gejala yang dialami.

2 dari 3 halaman

Tanda dan Gejala Hyperdontia

Secara umum, penderita hyperdontia akan mengalami rasa nyeri dan demam. Hal ini dikarenakan tumbuhnya gigi ekstra di dekat gigi sulung ataupun gigi permanen yang merupakan gejala utama hyperdontia.

Gigi berlebih atau ekstra pada hyperdontia dapat dikategorikan berdasarkan bentuk dan lokasi pertumbuhannya di mulut. Berikut adalah bentuk-bentuk gigi berlebih ini:

  • Gigi supernumerary: bentuk gigi tambahan mirip dengan jenis gigi yang tumbuh di dekatnya.
  • Gigi tuberkulat: bentuk gigi tambahan tampak seperti tabung atau tong.
  • Gigi kerucut: bentuk gigi ekstra lebar di pangkal dan menyempit pada bagian atas sehingga terlihat tajam.
  • Odontoma majemuk: bentuknya berupa sejumlah pertumbuhan kecil mirip gigi yang saling berdekatan.
  • Odontoma kompleks: gigi berlebih tumbuh berkelompok secara tidak teratur.

Sementara itu, berikut adalah istilah-istilah yang digunakan untuk menyebut gigi berlebih berdasarkan letak pertumbuhannya.

  • Paramolar: gigi berlebih tumbuh di bagian belakang mulut, di sebelah salah satu gigi geraham.
  • Distomolar: gigi ekstra tumbuh sejajar dengan gigi geraham yang lain, bukan di sekitarnya.
  • Mesiodens: gigi berlebih tumbuh di belakang atau di sekitar gigi seri. Ini adalah jenis gigi ekstra yang paling sering terjadi pada kasus hyperdontia.
3 dari 3 halaman

Hidup dengan Hyperdontia

Menjaga kesehatan sebaik mungkin penting untuk mencegah hyperdontia karena tidak diketahui adanya pencegahan yang paling efektif.

Sebenarnya banyak orang dengan hyperdontia yang tidak memerlukan perawatan apapun. Beberapa lainnya mungkin perlu mencabut beberapa atau semua gigi ekstra mereka untuk menghindari masalah lain.

Pastikan untuk memberi tahu dokter Anda tentang perasaan sakit, tidak nyaman, bengkak, atau kelemahan di mulut Anda jika Anda menderita hyperdontia.

 

Reporter: Lianna Leticia

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya