Ini Cara Kementan Dukung Pembangunan Agro Eduwisata Terbesar di Asia Tenggara

Lido World Garden rencananya didirikan di atas lahan seluas 17 hektar dan merupakan bagian dari MNC Lido City.

oleh stella maris diperbarui 08 Sep 2021, 15:58 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, saat menghadiri Peresmian Pembangunan Lido World Garden, Bogor, pada Selasa, (8/9).

 

Liputan6.com, Jakarta Lido World Garden yang terletak di Bogor, Jawa Barat rencananya mulai dibangun menjadi agro eduwisata terbesar di Asia Tenggara. Berkaitan dengan pembangunan itu, Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan mendukungannya.

Dukungan Kementan diwujudkan dalam bentuk mengisi Lido World Garden dengan hasil riset dan inovasi pengembangan pertanian yang telah dilakukan oleh peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan).

"Kami akan perlihatkan di Lido World Garden ini. Hasil riset Balitbangtan kami bersinergi dengan litbang-litbang lainnya bisa menjadi edukasi bagi masyarakat serta mewujudkan kerja sama yang holistik," ungkap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, saat menghadiri Peresmian Pembangunan Lido World Garden, Bogor, pada Selasa, (8/9).

Lido World Garden rencananya didirikan di atas lahan seluas 17 hektar dan merupakan bagian dari MNC Lido City. Melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 69 Tahun 2021, Presiden Joko Widodo telah menetapkan MNC Lido City sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

"Sesuai arahan Presiden, mereka yang terlibat dalam upaya mengakselerasi perekonomian, maka harus di-support secara maksimal. Bersama Kemenko Perekonomian, kami akan berupaya memberikan dukungan dan fasilitasi sesuai peraturan yang berlaku," sebut Syahrul.

 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, saat menghadiri Peresmian Pembangunan Lido World Garden, Bogor, pada Selasa, (8/9).

Kerja sama antara Kementan dan MNC Land sebagai pengelola Lido World Garden diejawantahkan dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU). Selain pemanfaatan hasil inovasi teknologi pertanian dan dukungan pelaksanaan wisata yang terintegrasi, Kementan juga akan memberikan dukungan pelaksanaan pengadaan tanaman endemik untuk riset, serta kerja sama program pemberdayaan masyarakat di bidang pertanian.

"Kami harapkan dengan Lido World Garden ini, publik bisa mengakses inovasi teknologi pertanian kita. Tentunya semua ini bisa berjalan dengan baik bila kita bisa gerakkan secara maksimal," ungkap Syahrul.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut mengapresiasi partisipasi Kementan dalam Lido World Garden. Apalagi, ke depannya peran digital akan semakin penting di dalam pertanian.

"Ke depannya kita akan menyongsong era digital agriculture. Lido World Garden bisa menjadi etalase teknologi digital pertanian," ujarnya.

Upaya yang dilakukan pemerintah dalam menggencarkan digitalisasi pertanian disebut akan meningkatkan minat anak muda dalam bertani.

"Masa depan kita nantinya akan banyak anak muda yang tinggal di desa, tapi memiliki rejeki kota karena mereka memanfaatkan teknologi dalam menjalankan usaha pertanian," ujar Ridwan.

Sementara itu, Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo mengharapkan kerja sama antara Kementan dan MNC Land dapat menjadi atraksi yang menarik bagi turis domestik maupun mancanegara.

"Selain dapat menambah keindahan Lido World Garden, kami harapkan dengan menampilkan hasil riset dan inovasi yang telah dilakukan Kementan juga dapat memperlihatkan kemajuan teknologi Indonesia di bidang pengembangan pertanian," ujar Hary.

Dirinya menambahkan, bila dikelola lebih maksimal lagi, kegiatan riset dan inovasi pengembangan pertanian yang dilakukan para peneliti Kementan dapat sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat dan juga menjadi promosi Indonesia di dunia Internasional.

Hary menargetkan, pembangunan dapat selesai pada tahun 2022. jika telah beroperasi secara penuh, KEK MNC Lido dapat menyerap 6-7 juta pengunjung dalam 5 tahun ke depan.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya