Pemerintah Ubah Skema Penyaluran LPG 3 Kg di 2022

Pemerintah akan mengubah skema penyaluran subsidi LPG 3 Kilogram (Kg) pada tahun depan

oleh Andina Librianty diperbarui 26 Agu 2021, 17:00 WIB
Pekerja menata tabung LPG 3 kg di agen LPG kawasan Cibubur, Jakarta, Jumat (26/2/2021). Subsidi LPG tabung 3 kg menggunakan asumsi volume tabung LPG 3 kg sebanyak 7 juta metrik ton. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah akan mengubah skema penyaluran subsidi LPG 3 Kg pada tahun depan. Penyalurannya akan dilakukan berbasis target penerima agar lebih tepat sasaran.

"Sejalan dengan upaya penyaluran LPG lebih tepat sasaran, serta menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat, maka pada RAPBN 2022, kebijakan subsidi LPG 3 Kg adalah pemerintah secara bertahap dan berhati-hati akan mengupayakan pelaksanaan transormasi kebijakan subsidi LPG 3 Kg tepat saran dan menjadi berbasis target penerima," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Menteri ESDM), Arifin Tasrif, dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII pada Kamis (26/8/2021).

Target penerima tersebut akan berdasarkan pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Transformasi kebijakan ini, kata Arifin, akan dilakukan secara bertahap dan berhati-hati dengan memperitmbangkan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat.

Kementerian ESDM mencatat kuota volume LPG 3 Kg pada APBN 2021 sekitar 7,50 juta MTon. Realisasi sampai Juli 2021 sudah mencapai 4,30 juta MTon, sedangkan outlook sampai akhir 2021 sebesar 7,40 juta MTon.

"Dengan mempertimbangkan realisasi dan outlook tahun 2021, maka pemerintah mengusulkan volume LPG 3 Kg dalam RAPBN 2022 sebesar 8 juta MTon," kata Arifin.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

BBM Subsidi

Petugas SPBU mengisi bahan bakar jenis pertalite kepada pengguna sepeda motor di Pamulang, Tangerang Seatan, Banten, Senin (21/9/2020). Pertamina memberi diskon harga BBM jenis pertalite di Tangerang Selatan dan Bali, dari Rp 7.650 menjadi Rp 6.450 per liter. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Sementara itu terkait dengan volume BBM bersubsidi, kuota volume BBM bersubsidi pada tahun anggaran 2021 sebanyak 16,3 juta kiloliter. Realisasinya sampai Juli 2021 tercatat 8,84 juta kiloliter, sedangkan outlook volume BBM bersubsidi pada tahun ini 15,17 juta kiloliter.

"Dengan mempertimbangkan realisasi dan outlook tahun 2021, maka volume BBM bersubsidi yang diusulkan dalam RAPBN tahun anggaran 2022 menjadi sebesar 15,58 juta kiloliter," ungkap Arifin.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya