Jokowi Minta Harga Tes PCR di RI Berada di Kisaran Rp450 Ribu - Rp550 Ribu

Jokowi menyadari bahwa salah satu cara untuk meningkatkan angka testing Covid-19 di Indonesia yakni, dengan menurunkan harga tes PCR.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 15 Agu 2021, 14:14 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Menteri Kesehatan RI untuk menurunkan harga tes swab polymerase chain reaction (PCR) Covid-19 di kisaran Rp450.000 sampai Rp550.000. Hal ini disampaikan Jokowi menanggapi harga tes swab PCR Indonesia yang dinilai masih cukup mahal.

"Saya sudah berbicara dengan Menteri Kesehatan mengenai hal ini. Saya minta agar biaya tes PCR ini berada di kisaran Rp450.000 sampai Rp550.000," kata Jokowi melalui tayangan di Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (15/8/2021).

Dia menyadari bahwa salah satu cara untuk meningkatkan angka testing Covid-19 di Indonesia yakni, dengan menurunkan harga tes PCR. Jokowi juga meminta agar hasil tes PCR dapat keluar maksimal 1×24 jam.

"Saya minta agar tes PCR bisa diketahui hasilnya dalam waktu maksimal 1 x 24 jam. Kita butuh kecepatan," ujar Jokowi.

2 dari 2 halaman

PCR di India

Sebelumnya, Pemerintah Wilayah Delhi, India pada Rabu, 4 Agustus 2021 lalu mengeluarkan aturan soal pemangkasan harga tes Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) maupun pemeriksaan COVID-19 lainnya.

Saat ini, harga pemeriksan real time PCR di laboratorium swasta yang ada di sana yakni 500 rupe atau jika dikonversikan sekitar Rp96 ribu.

Bila pemeriksaan tes PCR dilakukan di rumah memang sedikit lebih mahal yakni 700 rupe atau sekitar Rp135 ribu. Untuk tes antigen harganya menjadi 300 rupe atau Rp58 ribu.

Sementara itu, di Indonesia harga kisaran tes PCR Covid-19 masih berada di Rp700 sampai Rp900 ribu. Adapun harga untuk tes antigen berkisar Rp130-170 ribu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya