Xiaomi Jadi Vendor Smartphone Nomor Satu di Indonesia

Posisi Xiaomi di pasar Indonesia saat ini menurut laporan Canalys Q2 2021, berdasarkan jumlah pengapalan smartphone.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 06 Agu 2021, 13:14 WIB
Tampilan Xiaomi Mi 11 Lite. (Foto: Xiaomi Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Xiaomi baru saja mencatatkan diri sebagai merek atau vendor smartphone nomor satu di Indonesia, berdasarkan laporan terbaru dari lembaga riset Canalys. Informasi ini pun diungkap melalui akun media sosial resmi Xiaomi.

"Tanggal 6 Agustus 2021 menjadi hari yang bersejarah bagi kita semua karena lembaga analisa pasar Canalys mengumumkan Xiaomi Indonesia untuk pertama kalinya berada di posisi pertama di Indonesia," tulis akun @XiaomiIndonesia.

Adapun data ini berasal dari laporan Canalys Q2 2021, berdasarkan jumlah pengapalan smartphone. Xiaomi disebut memiliki market share 28 persen dan pertumbuhan tercepat mencapai 112 persen year-on-year di Q2 2021.

"Kami akan selalu menyediakan produk menakjubkan dengan harga sebenarnya. Ini adalah komitmen kami dalam menyediakan Inovasi ke semua orang," tulis Xiaomi melalui akun media sosialnya.

Capaian ini menyusul catatan Xiaomi sebelumnya yang menjadi merek smartphone terbesar kedua di dunia setelah menyalip Apple.

Masih berdasarkan laporan Canalys mengenai pasar smartphone global Q2 2021, Xiaomi disebut memiliki pangsa pasar 17 persen di seluruh dunia.

Selain itu, pertumbuhan tahunan Xiaomi mencapai 87 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Dalam laporan itu, Canalys menjelaskan, Xiaomi kini bertransformasi model bisnis dari penantang menjadi petahana.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tonggak Penting bagi Xiaomi

Tampilan Xiaomi Redmi Note 10 5G yang baru meluncur. (Foto: Ist.)

Capaian diraih melalui inisiatif seperti konsolidasi mitra di channel penjualan dan manajemen yang rapi.

Dalam suratnya kepada karyawan, Pendiri dan CEO Xiaomi, Lei Jun mengatakan, menjadi nomor dua global adalah tonggak sejarah penting bagi Xiaomi.

"Xiaomi akan memperkuat kemampuan utamanya untuk memastikan diri sebagai brand smartphone kedua terbesar di dunia," kata Lei Jun, dikutip dari keterangan yang diterima Liputan6.com, Jumat (16/7/2021).

Sekadar informasi, pada kuartal keempat 2020, pengapalan smartphone global Xiaomi mencapai 43,3 juta unit (tumbuh 31,5 persen). Angka ini melampaui Apple untuk pertama kalinya.

Kemudian, pada kuartal pertama 2021, Apple naik kembali ke peringkat kedua dengan pangsa pasar 15 persen. Xiaomi di posisi ketiga dengan market share 14 persen.

Pada periode di atas, pengapalan smartphone Xiaomi mencapai 49,4 juta unit dengan pertumbuhan 96,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.


Agresif Berekspansi ke Berbagai Pasar

CEO Xiaomi Lei Jun menunjukkan logo baru perusahaan (Foto: Xiaomi Indonesia).

Data Canalys menyebut, Xiaomi berekspansi secara agresif ke pasar internasional. Dengan pertumbuhan 300 persen di pasar Amerika Latin, 150 persen di pasar Afrika, dan lebih dari 50 persen di pasar Eropa Barat.

Pada kuartal pertama 2021, Xiaomi menempati peringkat pertama di 12 pasar serta posisi kedua di Eropa.

Perlu diketahui, sejak Xiaomi merilis smartphone flagship pertama Mi 10, sejumlah inovasi di teknologi penting telah dilakukan. Seperti pada layar, pencitraan, pengisian daya, manufaktur pintar, dan lain-lain.

Xiaomi berinvestasi lebih untuk mencapai terobosan di pasar premium guna menghadirkan teknologi maju kepada konsumen.

Xiaomi jadi vendor pertama yang menghadirkan teknologi terdepan di industri ke pasar. Pada teknologi kamera, Xiaomi memperkenalkan kamera 108MP dengan sensor GN2 dan teknologi liquid lens.

Pada teknologi layar pun, Xiaomi jadi perintis mengembangkan teknologi kamera bawah layar generasi ketiga. Xiaomi juga memimpin dalam hal pengisian baterai.

Xiaomi mewujudkan pengisian daya menggunakan kabel hingga daya 200W dan pengisian daya nirkabel 120W.

Perusahaan asal Tiongkok ini juga menjadi yang pertama dalam memperkenalkan baterai lithium-ion berbasis graphene dan generasi kedua baterai silicon oxygen.

Seperti perusahaan teknologi lainnya, Xiaomi fokus pada inovasi. Perusahaan menggelontorkan investasi 10 miliar yuan untuk riset dan pengembangan pada 2020.

Pada 2021, Xiaomi juga mengumumkan akan merekrut engineer dalam jumlah besar, yakni 5.000 engineer dalam setahun. Jumlah ini setara 20 persen dari total karyawan perusahaan.

(Dam/Isk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya