Bukalapak Cetak Rekor, Raup Dana Rp 21,19 Triliun dari Hasil IPO

Bukalapak resmi melakukan penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) hari ini, Jumat (6/8/2021).

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Agu 2021, 12:00 WIB
Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)

Liputan6.com, Jakarta Bukalapak resmi melakukan penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) hari ini, Jumat (6/8/2021).

Bukalapak menjadi saah satu perusahaan digital pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sesuai dengan ketentuan dalam penawaran umum perdana saham, Bukalapak menawarkan 25.765.504.800 lembar saham dengan harga penawaran sebesar Rp850,- setiap sahamnya.

Dana yang berhasil dihimpun dari IPO ini, sekitar Rp21,9 triliun, akan digunakan untuk modal kerja Bukalapak dan anak-anak usahanya guna melakukan investasi di beragam produk dan layanan untuk meningkatkan kinerja, profitabilitas, serta keberlangsungan.

Direktur Utama Bukalapak, Rachmat Kaimuddin, mengatakan, meskipun IPO Bukalapak dilakukan di tengah berlangsungnya pandemi Covid-19, minat terhadap saham Bukalapak tetap tinggi. Hal ini mencerminkan kepercayaan terhadap Bukalapak, perusahaan yang berfokus kepada pemberdayaan UMKM yang merupakan penggerak utama ekonomi Indonesia.

"Kami di Bukalapak percaya bahwa kami dapat mendorong pertumbuhan UMKM ke tingkatan selanjutnya,” katanya, Jumat (6/8/2021).

Sebelumnya, Bukalapak telah menyelesaikan proses penawaran awal (bookbuilding) dan roadshow dari tanggal 9-19 Juli 2021 serta penawaran umum dari tanggal 27-30 Juli 2021. Sebagai hasil dari antusiasme yang besar dari para investor umum, tercatat jumlah pemesanan yang tinggi (melalui metode pooling allotment), mencapai sekitar Rp4,8 triliun.

Bukalapak telah menambah porsi pooling allotment bagi investor retail dari semula 2.5 persen ke 5 persen dari total pemesanan yang tersedia. Oleh karena itu, nilai dari saham yang dialokasikan untuk porsi pooling allotment bagi investor retail naik dari yang sebelumnya Rp547.5 miliar menjadi sekitar Rp1,1 triliun.

 

2 dari 2 halaman

Cetak Sejarah

Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)

Dalam kesempatan sama, Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi menyambut baik Bukalapak ke dalam daftar ternama perusahaan publik di BEI. Momen ini merupakan sebuah tonggak sejarah dan era baru bagi BEI, di mana untuk pertama kalinya sebuah perusahaan startup teknologi unicorn secara resmi mencatatkan sahamnya di BEI.

"Selain itu, dengan jumlah dana yang berhasil dikumpulkan sebesar Rp21,9 triliun, menjadikan IPO Bukalapak sebagai yang terbesar dalam sejarah bursa saham di Indonesia," jelas dia.

”Kami berharap langkah Bukalapak ini akan diikuti oleh perusahaan-perusahaan teknologi lain guna semakin meningkatkan kapitalisasi pasar modal Indonesia,” ujar Inarno mengakhiri.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya