United Media Asia Kerja Sama dengan Agensi Hollywood, Berencana Bangun Fasilitas Produksi Film di Bali

Bali dinilai sebagai lokasi ideal untuk destinasi sebuah produksi film atau tayangan TV.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 28 Jul 2021, 12:40 WIB
Bali dinilai sebagai lokasi ideal untuk destinasi sebuah produksi film atau tayangan TV. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Los Angeles - Sebuah fasilitas produksi film rencananya akan didirikan di Bali. Diwartakan The Hollywood Reporter pada awal Juli lalu, kabar ini disampaikan oleh perusahaan yang merencanakan hal ini, United Media Asia (UMA).

UMA bekerja sama dengan agensi Hollywood CAA pada 2020, untuk mendirikan fasilitas produksi acara film dan televisi di Pulau Dewata.

"UMA akan mempekerjakan ribuan talenta lokal untuk mendorong ekonomi Bali, yang telah terdampak serius dengan pandemi global," begitu pernyataan dari CAA.

2 dari 4 halaman

Destinasi Tak Tertandingi

Dua turis berjemur di pantai Kuta di pulau pariwisata Indonesia di Bali (4/1). Sebelum menjadi objek wisata, Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang tempat produk lokal diperdagangkan kepada pembeli dari luar Bali. (AFP Photo/Sony Tunbelaka)

Ditambahkan oleh CAA, "Bali adalah lokasi ideal untuk destinasi sebuah produksi: ditambah dengan protokol kesehatan yang ketat, ini adalah destinasi yang tak tertandingi untuk produksi konten yang berkelanjutan."

Hanya saja, belum disampaikan kapan dan di mana fasilitas ini akan dibangun. 

 

3 dari 4 halaman

Respons Sandiaga Uno

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengenakan masker saat Rapat Kerja dengan Komisi X di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (14/1/2021). Rapat dipimpin Ketua Komisi X Saiful Guda dari Fraksi PKB didampingi Hetifah Sjaifudian dari Fraksi Partai Golkar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pernyataan resmi dari CAA dan UMA ini juga ditambahi dengan respons dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Sandiaga Uno.

"Saya sangat senang melihat upaya United Media Asia untuk membangun dan mengembangkan Bali sebagai pusat untuk konten dunia," kata Sandiaga dalam pernyataan ini.

 

4 dari 4 halaman

Menjembatani Asia dan Hollywood

Ia menambahkan, "UMA adalah perusahaan menjanjikan dengan visi jauh ke depan untuk mempromosikan aset terbaik Indonesia dalam bidang seni, kreativitas, dan kebudayaan, dan dalam waktu yang sama menjembatani jarak antara kreativitas Asia dan jagat sinema Hollywood."

Variety sendiri mencatat bahwa UMA didirikan oleh Michy Gustavia, seorang mantan petinggi di GoJek. Perusahaan ini diklaim beroperasi dengan dana US$ 20 juta.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya