Dituduh Peras BUMN, Linda-Saidi Tertekan dan Malu

Pemeriksaan BK DPR terhadap sejumlah anggota DPR yang dilaporkan Dahlan Iskan sebagai 'pemeras BUMN' terus berlanjut. Kali ini giliran Linda Megawati dan Saidi Butar-butar. Keduanya mengaku tertekan dan malu.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Nov 2012, 11:20 WIB
Pemeriksaan Badan Kehormatan (BK) DPR terhadap sejumlah anggota DPR yang dilaporkan Dahlan Iskan sebagai 'pemeras BUMN' terus berlanjut. Kali ini giliran Linda Megawati dan Saidi Butar-butar. Keduanya mengaku tertekan dan malu.

Keluhan ini terlontar dari keduanya sesaat sebelum menjalani pemeriksaan di ruang BK, kompleks Gedung DPR, Jakarta, Rabu (28/11/2012). Mengenakan blazer hitam, Linda tiba di ruang BK pukul 10.00 WIB. Linda bersikukuh membantah tudingan keterlibatan memeras Direksi PT Merpati Nusantara Airlines. Namun ia mengaku tidak membawa bukti apapun untuk mendukung pernyataannya tersebut.

"Saya tertekan ada berita seperti ini. Saya tidak tahu apa-apa," curhat Linda sebelum memasuki ruang BK.

Senasib dengan Linda, Saidi yang sedang menunggu giliran pemeriksaan juga mengeluhkan hal serupa. Bukan hanya berdampak pada diri pribadi, pemberitaan mengenai 'pemeras BUMN' juga mempengaruhi citra para anggota DPR di mata para pemilih maupun keluarga.

"Saya jelaskan saya tak tahu apa-apa. Saya benar-benar tidak tahu apa-apa. Makanya sudah malu di dapil (daerah pemilihan). Malu sama cucu sama anak. Saya baru di Komisi XI, jadi saya nggak tahu," tutur Saidi.

Perasaan Linda dan Saidi dipahami koleganya di DPR. Wakil Ketua Komisi XI DPR Zulkieflimansyah pada Senin 26 November melontarkan keprihatinannya atas kasus yang tengah menimpa kawan-kawannya di DPR. "Yang kasihan teman-teman yang disebut namanya seperti Saidi Butar-butar, Linda Megawati dan anggota lain yang ikut dalam pertemuan," kata politisi PKS yang dipuji karena sikap tegasnya menolak dan mencegah pemerasan terhadap BUMN ini.

Zulkieflimansyah menilai tuduhan ini dapat berdampak sangat serius. "Anda bisa bayangkan kami sedang masa reses di daerah, ini memukul sekali psikologis teman-teman yang beritanya sudah terdengar di daerah," kata dia. (NDY)


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya