Potensi Cuaca Buruk di Sumbar, Waspada Bencana Hidrologi

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minangkabau menganalisis potensi cuaca buruk ini disebabkan karena adanya daerah pertemuan massa angin atau konvergen di wilayah Sumbar.

oleh Novia Harlina diperbarui 29 Jun 2021, 13:00 WIB
ilustrasi pohon tumbang.

Liputan6.com, Padang - Beberapa hari terakhir, kondisi cuaca Sumatera Barat kerap berubah-ubah. Beberapa hari ke depan, cuaca buruk juga diprediksi melanda sebagian wilayah provinsi ini.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minangkabau menganalisis potensi cuaca buruk ini disebabkan karena adanya daerah pertemuan massa angin atau konvergen di wilayah Sumbar.

"Konvergen tersebut berpotensi meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan hujan di daerah cakupannya," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau, Yudha Nugraha kepada Liputan6.com, Selasa (29/6/2021).

Potensi hujan, lanjutnya, merata hampir di sebagian besar wilayah Sumbar, dengan intensitas ringan hingga sedang dan lebat.

Meski demikian kondisi angin diperkirakan cukup normal. Angin berasal dari barat laut untuk daerah pesisir barat Sumbar dan dari tenggara untuk bagian timur.

"Kecepatan angin relatif normal berkisar antara 5-10 knots atau 9–18 kilo meter per jam," ujarnya.

Yudha menyebut, untuk prospek cuaca pada 29-30 Juni 2021, yakni ada peluang hujan ringan di Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat, Solok Selatan, dan Dharmasraya.

Kemudian pada 1-4 Juni 2021, peluang hujan ringan hingga sedang pada di Pasaman Barat,Pasaman, dan Limapuluh Kota, Agam, Solok, Pesisir Selatan, Dharmasraya, Sijunjung, dan sekitarnya.

Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar rumah supaya terhindar dari potensi bencana yang bisa terjadi seperti banjir dan longsor, serta pohon tumbang.

"Dengan kondisi cuaca seperti ini potensi bencana tentu bisa terjadi," tambahnya.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya