Pembangunan Capai 90 Persen, Bendungan Ladongi Siap Tangkal Banjir di Kolaka Timur

Saat ini progres pembangunan Bendungan Ladongi sudah mencapai 90,28 persen, dan direncanakan dapat dilakukan pengisian air awal (impounding) pada Juli 2021.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 25 Jun 2021, 13:00 WIB
Bendungan Ladongi (Foto: Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan tahap akhir pembangunan Bendungan Ladongi yang berada di Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara.

Saat ini progres pembangunan Bendungan Ladongi sudah mencapai 90,28 persen, dan direncanakan dapat dilakukan pengisian air awal (impounding) pada Juli 2021.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pengelolaan sumber daya air dan irigasi terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan.

"Dengan demikian pembangunan bendungan yang diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani," kata Menteri Basuki, Jumat (25/6/2021).

Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) IV Kendari Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air Kementerian PUPR telah memulai pembangunan Bendungan Ladongi sejak 2016 dengan masa pelaksanaan hingga akhir 2021. Pembangunan bendungan ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi aliran Sungai Ladongi sebagai sumber daya air di Kabupaten Kolaka Timur.

Bendungan Ladongi akan menahan aliran Sungai Ladongi dengan kapasitas tampung 45,95 juta m3 dan luas genangan serta area sabuk hijau sebesar 246,13 hektar (ha).

Nantinya air yang tertampung akan dimanfaatkan untuk mengairi areal sawah dengan layanan irigasi seluas 3.604 ha secara kontinu di Kabupaten Kolaka Timur.

Bendungan ini juga berfungsi menyalurkan air saat musim kemarau guna mencegah terjadinya kekeringan pada areal persawahan sehingga dapat meningkatkan hasil produksi pertanian di daerah tersebut.

Selain dinikmati petani, Bendungan Ladongi juga memiliki manfaat sebagai sumber air baku sebesar 0,12 m3 per detik serta potensi sumber pembangkit energi listrik sebesar 1,3 MW dan pariwisata yang dapat menumbuhkan ekonomi lokal.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pengendali Banjir

Kesibukan petugas Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat saat menyelesaikan pengerukan lumpur di dasar aliran Kali Grogol di wilayah RW 004 Kemanggisan, Jakarta Barat, Kamis (24/6/2021). banjir. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Waduk ini juga berfungsi sebagai pengendali banjir di wilayah hilir Sungai Ladongi dengan menahan air yang berlimpah saat musim hujan sebesar 132,25 m³ per detik.

Bendungan Ladongi merupakan bendungan tipe urugan batu dengan tanah lempung yang dibangun oleh kontraktor BUMN PT Hutama Karya (Persero) bekerjasama dengan kontraktor swasta nasional PT Bumi Karsa secara kerja sama operasi (KSO). Biaya pembangunannya bersumber dari APBN melalui skema multiyears kontrak tahun 2016-2021 senilai Rp 1,14 triliun.

Dengan diselesaikannya Bendungan Ladongi akan menambah daftar bendungan di Sulawesi Tenggara yang selesai dibangun, yakni Bendungan Ameroro yang sedang on going serta menyusul pembangunan bendungan baru yakni Bendungan Pelosika.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya