Tolak Mediasi di Balai Kota Surabaya, Pendemo Penyekatan Suramadu Pilih Bersalawat

Ratusan demonstran yang mengatasnamakan Koalisi Masyarakat Madura Bersatu aksi damai di depan Balai Kota Surabaya, Senin (21/6/2021).

oleh Dian Kurniawan diperbarui 21 Jun 2021, 17:07 WIB
demo menolak penyekatan Suramadu di Balai Kota Surabaya. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

 

Liputan6.com, Surabaya - Ratusan demonstran yang mengatasnamakan Koalisi Masyarakat Madura Bersatu aksi damai di depan Balai Kota Surabaya, Senin (21/6/2021). Mereka menuntut penyekatan di Jembatan Suramadu dihentikan.

Koordinasi Lapangan (Korlap) Koalisi Masyarakat Madura Bersatu Ahmad Annur mengatakan, pihaknya ingin berdialog dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengenai pos penyekatan Jembatan Suramadu sisi sisi Surabaya.

"Kami ingin mediasi di sini dengan pak Wali kota. Kami ingin pos penyekatan Jembatan Suramadu dihentikan," ujarnya di atas mobil komando.

Sementara itu, Komando Resor Militer 084/Bhaskara Jaya, Brigadir Jenderal TNI Herman Hidayat Eko Atmojo mengatakan, pihaknya bertanggungjawab atas keamanan di wilayah Surabaya, Gresik, Sidoarjo dan Madura.

"Saya sampaikan jangan ada keributan di sini, kalau mau mediasi silakan perwakilan 20 orang masuk ke dalam dan berdialog dengan Pak wali kota," ucapnya.

Namun, apa yang disampaikan oleh Brigadir Jenderal TNI Herman Hidayat Eko Atmojo dibantah  Ahmad Annur yang mengatakan, dialog tidak bisa diwakilkan oleh beberapa orang saja.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Waktu 10 Menit

"Kami yang mewakili tapi ternyata hasilnya tidak bisa diterima oleh masyarakat Madura, maka kami yang kena. Makanya kami minta dialognya di luar sini saja," ujar Ahmad.

Selanjutnya, beberapa menit kemudian, pihak Pemkot Surabaya menyampaikan Wali Kota Eri Cahyadi berkenan hadir di sini namun minta waktu 10 menit karena saat ini masih rapat.

Mendengar informasi tersebut, ratusan demonstran langsung bersalawat di tengah panas matahari sambil menunggu Wali Kota Eri Cahyadi. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya