Tidar Ajak Partai Politik Ikut Edukasi Masyarakat Soal Pancasila

Andy mengatakan bahwa Pancasila memiliki nilai serta makna yang lebih luas, tidak hanya terbatas pada keberagaman saja.

oleh Ika Defianti diperbarui 04 Jun 2021, 22:15 WIB
Anak-anak melintas membawa bendera merah putih berlatar belakang mural Pancasila di Kampung Pancasila, Karang Tengah, Kota Tangerang, Selasa (1/6/2021). Sejumlah kegiatan diadakan warga, Komunitas Taman Potret dan TNI ini untuk memperingati Hari kelahiran Pancasila. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Tunas Indonesia Raya (Tidar) yang merupakan sayap pemuda Partai Gerindra, Andy Wijaya mengajak para partai politik (Parpol) untuk terus mengedukasi masyarakat tentang nilai-nilai luhur Pancasila.

Menurut dia, nilai Pancasila makin menyempit dan hanya sebagian kecil yang tersampaikan kepada masyarakat.

"Pancasila makin hari semakin digaungkan lebih sempit, ini pernyataan saya. Jadi saya melihat saat ini Pancasila ruangnya dipersempit, yang muncul di permukaan," kata Andy dalam keterangan tertulis, Jumat (4/6/2021).

Andy mengatakan bahwa Pancasila memiliki nilai serta makna yang lebih luas, tidak hanya terbatas pada keberagaman saja.

"Memang Pancasila salah satunya persatuan Indonesia. Tapi tidak hanya berhenti di situ. Banyak ruang lain yang perlu Pancasila hadir," ucapnya.

Karena hal itu, dia mengajak semua pihak dapat menyampaikan nilai-nilai Pancasila secara menyeluruh. Apalagi salah satu tujuan parpol adalah memberikan pendidikan politik.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Beda Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila

Pengendara melintas di depan mural bertemakan Pancasila di Kampung Pancasila kawasan Galur, Johar Baru, Jakarta, Selasa (1/6/2021). Mural di Kampung Pancasila ini juga untuk mempercantik lingkungan.tersebut. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Dia pun menyoroti masih banyaknya pihak yang tidak bisa membedakan Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila. Bahkan tidak sedikit yang terbalik menyebutnya.

"Padahal, 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila, sementara Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Oktober. Ini kan sebuah ironi yang perlu diluruskan," jelas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya