Rupiah Melemah Seiring Ekspektasi Lonjakan Inflasi AS

Rupiah dibuka di angka 14.346 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya.

oleh Athika Rahma diperbarui 24 Mei 2021, 10:45 WIB
Pekerja menunjukan mata uang Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (19/6/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini Rabu (19/6) ditutup menguat sebesar Rp 14.269 per dolar AS atau menguat 56,0 poin (0,39 persen) dari penutupan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar )

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan awal pekan ini. Pelemahan rupiah seiring ekspektasi kenaikan inflasi di Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, Senin (21/5/2021), rupiah dibuka di angka 14.346 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.355 per dolar AS. Namun menjelang siang, rupiah kembali melemah ke 14.359 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.345 per dolar AS hingga 14.365 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 2,20 persen.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, rupiah berpotensi melemah hari ini seiring dengan ekspektasi pasar yang masih tinggi terhadap kenaikan inflasi di AS.

Menurut Ariston, kenaikan inflasi berpotensi mengubah kebijakan moneter bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), menjadi lebih ketat.

"Pengetatan moneter di AS bisa mendorong penguatan dolar AS," ujar Ariston dikutip dari Antara, Senin (24/5/2021).

Ariston menuturkan pasar menantikan pernyataan anggota dewan gubernur The Fed terkait kebijakan moneter ke depan pada Selasa (25/5) malam.

"Selain itu, kenaikan kasus COVID di dunia juga menjadi kekhawatiran pasar yang bisa memicu pasar keluar dari aset berisiko," kata Ariston.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Dolar AS

Teller menunjukkan mata uang rupiah di penukaran uang di Jakarta, Rabu (10/7/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di perdagangan pasar spot hari ini di angka Rp 14.125. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang utama lainnya pagi ini berada di level 90,037, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya yaitu di posisi 90,017.

Sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,623 persen, turun dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,632 persen.

Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke kisaran Rp14.400 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp14.300 per dolar AS.

Pada Jumat (21/5) lalu, rupiah ditutup menguat 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp14.355 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.375 per dolar AS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya