Pertamina Pastikan Pasokan BBM dan Elpiji Aman Usai Gempa Blitar

Pertamina memastikan sarana dan fasilitas distribusi energi di Jawa Timur dalam kondisi aman tak terdampak gempa bumi yang melanda Blitar

oleh Andina Librianty diperbarui 22 Mei 2021, 12:12 WIB
Pengendara mengisi BBM di SPBU Jakarta, Minggu (10/2). Harga Pertamax diturunkan dari Rp 10.200 menjadi Rp 9.850 per liter, harga Dexlite diturunkan dari Rp 10.300 menjadi Rp 10.200 per liter. (Liputan6.com/AnggaYuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memastikan sarana dan fasilitas distribusi energi di Jawa Timur dalam kondisi aman tak terdampak gempa bumi yang melanda Blitar dan sejumlah wilayah lain di Jatim. 

Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Marketing Region Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Deden Idhani mengatakan pasokan kebutuhan energi dalam bentuk bahan bakar minyak (BBM), elpiji, dan produk turunan lainnya seperti pelumas serta petrokimia tersedia tanpa kendala.

"Sebanyak dua integrated terminal, empat fuel terminal, empat DPPU, enam supply point elpiji, dan 920 SPBU berada dipastikan berada dalam kondisi aman untuk terus menyediakan energi bagi masyarakat Jawa Timur," ujar Deden dikutip dari Antara, Sabtu (22/5/2021).

Sementara itu, di Wilayah Blitar sebagai wilayah yang terdampak, Pertamina juga terus memastikan lembaga penyalur resmi seperti SPBU dan agen elpiji berada dalam kondisi aman untuk mendistribusikan energi kepada masyarakat. 

"Sebanyak 45 SPBU, 19 agen elpiji PSO, satu agen elpiji non PSO, tiga SPBE dan satu retester juga dalam keadaan aman pasca gempa yang terjadi," tambah Deden. 

Merujuk informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), episentrum gempa berada di 8,63 lintang selatan dan 112,34 bujur timur sejauh 57 kilometer arah tenggara dari Kabupaten Blitar dengan kedalaman 110 kilometer. Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 magnitudo yang telah dimutakhirkan menjadi 5,9 magnitudo itu mengguncang Blitar sekitar pukul 19:09:23 WIB, Jumat malam (21/5/2021).

Meski berpusat di Blitar, namun gempa juga terasa di Yogyakarta, Surabaya, hingga Bali.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

30 Rumah di Malang Rusak Akibat Gempa Blitar Magnitudo 6,5

Kerusakan bangsal rumah sakit Ngudi Waluyo setelah gempa bermagnitudo 6,0 melanda Blitar, Jawa Timur, Sabtu (10/4/2021). Akibat gempa itu, sejumlah rumah, gedung fasilitas umum, dan tempat ibadah di sekitar delapan kecamatan di wilayah Kota dan Kabupaten Blitar dilaporkan rusak. (M. ULIN NUHA/AFP)

Gempa dengan magnitudo 5,9 yang terjadi di tenggara Kabupaten Blitar pada Jumat malam (21/5/2021) menyebabkan 30 rumah warga di Kabupaten Malang, Jawa Timur rusak.

“Data sementara, ada 30 rumah yang mengalami kerusakan,” kata Pelaksana Tugas Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (22/5/2021).

Menurut Sadono, gempa menyebabkan kerusakan rumah warga di Kecamatan Ampelgading, Kecamatan Dampit, Kecamatan Donomulyo, Kecamatan Gondanglegi, Kecamatan Kalipare, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, dan Kecamatan Tirtoyudo.

"Untuk (data jumlah rumah dengan) kategori rusak ringan, sedang, atau berat masih belum bisa disampaikan. Saat ini masih data kerusakan terlapor yang kami terima,” katanya.

Sadono mengatakan bahwa tim BPBD Kabupaten Malang bersama relawan dan pemangku kepentingan terkait masih mendata kerusakan yang timbul akibat gempa bumi yang berpusat di tenggara Blitar.

“Pantauan saat ini, memang tidak ada dampak yang luas. Namun, tim di lapangan masih menggali informasi,” katanya.

Gempa bumi yang terjadi pada Jumat (21/5/2021) pukul 19.09 WIB di tenggara Kabupaten Blitar getarannya terasa di sejumlah daerah termasuk wilayah Malang Raya yang meliputi Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya