Pemerintah Kota Padang Kirim Bantuan Ambulans ke Palestina

Kota Padang mengirimkan ambulans ke Palestina.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 18 Mei 2021, 14:05 WIB
Anggota keluarga Palestina Abu Dayer menangis di rumah sakit Al-Shifa setelah kematian anggota keluarga dalam serangan udara Israel di Kota Gaza, Senin (17/5/2021). Tercatat ada 212 penduduk Jalur Gaza, Palestina yang kehilangan nyawa di antaranya 61 korban merupakan anak-anak. (MAHMUD HAMS/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah kota Padang mengirimkan bantuan berupa ambulans ke Palestina. Hal itu diungkap oleh anggota DPR Haerudin dari Partai Amanat Nasional (PAN). 

"Kepada pemerintah Padang yang cepat tanggap mengirimkan bantuan sehingga tersedia ambulans di Palestina untuk menolong korban-korban yang berjatuhan dari agresi militer Israel," ujar Haerudin dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Bulog, Selasa (18/5/2021). 

Sebelum membahas Bulog, Haerudin sempat memimpin doa untuk Palestina. Ia mengingatkan bahwa peristiwa di Palestina merupakan isu kemanusiaan yang menyayat hati.

"Apapun agamanya, siapapun orangnya, membunuh manusia tetap adalah pelanggaran besar. Dan siapapun yang dizalimi adalah sebuah keniscayaan yang harus dibela oleh semua," jelas Haerudin.

Ia juga berharap agar pemerintah Jokowi bisa melakukan terobosan dalam membantu Palestina.

"Mudah-mudahan pemerintah kita mampu melakukan terobosan pembelaan," ucapnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

2 dari 2 halaman

Menlu Retno: Penderitaan Palestina Disebabkan Israel sebagai Occupying Power

Menlu RI Retno Marsudi melakukan kegiatan bekerja dari rumah di tengah pandemi Virus Corona. (Source: Twitter/@Menlu_RI)

Akhir pekan lalu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dengan tegas menyebut Israel sebagai penyebab penderitaan Palestina. Pernyataan itu dibuat setelah Retno menghadiri pertemuan antar menteri luar negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

"Komitmen negara OKI tidak akan luntur. Sampai saat ini, kita masih menyaksikan adanya gangguan terhadap pelaksanaan ibadah Masjid Al-Aqsa, illegal settlement semakin merajalela, pergerakan rakyat Palestina dibatasi di tanah mereka sendiri," jelas Menlu Retno, Minggu sore (16/5).

"Kita semua tidak boleh lupa bahwa Palestina adalah satu-satunya negara yang masih diduduki kekuatan kolonial di dunia ini. Semua penderitaan Palestina disebabkan Israel sebagai occupying power," tegasnya.

Menlu Retno berkata sudah ada 150 korban tewas akibat konflik antara Israel-Palestina. Korban itu termasuk wanita dan anak-anak. Menlu juga berkata kekerasan terjadi di bulan Ramadhan, sehingga terasa "lebih melukai lagi."

"Indonesia mengecam keras semua tindakan yang dilakukan oleh Israel," ucap Menlu Retno.

Lebih lanjut, Menlu Retno berkata Dewan Keamanan PBB akan melakukan pertemuan mengenai situasi di Palestina.

"Seruan kepada komunitas internasional, khususnya DK-PBB, untuk mengambil langkah konkret atas tindakan kekerasan dan pelanggaran hukum internasional. Dan bila DK PBB gagal, maka SMU PBB harus melakukan Pertemuan Darurat," ujar Menlu Retno.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya