Keutamaan Puasa Syawal, Berpahala Setara Setahun juga Penyempurna Ibadah

Setelah tanggal 1 Syawal, umat Muslim disunahkan kembali untuk menjalankan puasa Syawal. Amalan sunah ini memiliki keutamaan dan keberkahan yang luar biasa.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Mei 2021, 18:20 WIB
Ilustrasi puasa syawal. Photo by Rachid Oucharia on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Setelah tanggal 1 Syawal, umat Muslim disunahkan kembali untuk menjalankan puasa Syawal. Amalan sunah ini memiliki keutamaan dan keberkahan yang luar biasa.

Umat Muslim dianjurkan untuk puasa Syawal selama 6 hari setelah tanggal 1 Syawal, yaitu tanggal 2 hingga 7 Syawal. Namun dapat juga dilakukan secara tidak berurutan selama masih ada di bulan Syawal.

Lantas, apa saja keutamaan Puasa syawal? Berikut ulasannya, dikutip dari berbagai sumber:

Berpahala setara puasa setahun

Puasa syawal ini memiliki pahala yang setara dengan puasa selama satu tahun. Keutamaan ini telah dijelaskan dalam sebuah hadist riwayat Muslim nomor 1164 yang menyebutkan bahwa, " Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh."

 

Simak Video Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Penyempurna ibadah

Puasa syawal dapat menyempurnakan ibadah umat muslim. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Ibnu Rajab seperti berikut ini:

"Balasan dari amalan kebaikan adalah amalan kebaikan selanjutnya. Barangsiapa melaksanakan kebaikan lalu dia melanjutkan dengan kebaikan lainnya, maka itu adalah tanda diterimanya amalan yang pertama. Begitu pula barangsiapa yang melaksanakan kebaikan lalu malah dilanjutkan dengan amalan kejelekan, maka ini adalah tanda tertolaknya atau tidak diterimanya amalan kebaikan yang telah dilakukan."   (Latho-if Al Ma’arif, hal. 394.)

Mendekatkan Diri kepada Allah

Setiap muslim yang mengerjakan puasa Syawal selama enam hari, maka mendapat tempat mulia di sisi Allah. Selain itu, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dibandingkan dengan minyak kasturi.

Keutamaan ibadah puasa sunah tersebut sebagaimana yang ditegaskan dalam salah satu hadis Qudsi berikut:

" Setiap amal manusia adalah untuk dirinya kecuali puasa, ia (puasa) adalah untuk-Ku dan Aku memberi ganjaran dengan (amalan puasa itu)." Kemudian, Rasulullah melanjutkan, " Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dibandingkan wangi minyak kasturi." (HR. Muslim).

 

 

 

 

(Ulyaeni Maulida/Dream.co.id)

3 dari 3 halaman

Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran

Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya